Tuesday, January 23, 2018

Teori Durian #KeluargaQur'ani

Ketika kalian menikah, maka kalian bukanlah kalian seperti sebelum menikah yang dimana kalian harus hijrah dari kebiasaan yang mungkin dianggap baik diri sendiri tapi kurang baik dalam kehidupan pernikahan.

Bagaimana menyikapi perbedaan dalam rumah tangga, dengan contoh jika si suami sangat cinta durian sedangkan si istri sangat benci durian.

Maka jangan paksaan mereka untuk meminta pasangannya memahami kecintaan atau kebencian mereka karena akan memunculkan masalah baru. Tapi yang seharusnya adalah mereka saling memahami kondisi pasangannya. Sampai suatu saat ketika mereka sedang jalan-jalan berdua, mereka melewati toko buah-buahan. Kemudian si Istri bicara kepada suaminya “Pah, makan durian yuuk? Kan kamu suka durian nanti aku yang bayarin”. Dibalas oleh suaminya “Iya sih Papah suka, tapi kita makan mangga aja yuuk, biar kita bisa makan sama-sama”

Yaa inilah yang diharapkan hadir dalam kehidupan rumah tangga, bukan berarti si istri harus dipaksa menyukai durian dan si suami harus membenci durian. Tapi yang ada adalah saling menurunkan kadar suka dan benci dalam diri masing-masing. Si Suami harus menurunkan kecintaannya kepada durian demi istrinya nyaman bersamanya, dan si istri pun harus menurunkan kebenciannya kepada durian demi kebahagian suaminya.

Karena sejatinya manusia diciptakan berbeda adalah untuk saling mengenal seperti yang tertulis dalam ayat cinta Allah .

Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.

(All Hujorot ayat 13)

No comments:

Post a Comment