Dalam menyusun sebuah penelitian, menjadi sebuah kaharusan menggunakan alur yang baik. Ini memungkinkan agar hasil yang didapat lebih tersistematis dan ketika memang ada kesalahan, maka akan mudah untuk mengetahui bagian mana yang harus diperbaiki.
Dalam kuliah Metodologi Penelitian ( Metlit ). Tersuguhkan bagan dari Metode Ilmiah. Bagan ini memudahkan dalam penyusunan sebuah karya ilmiah, tulisan atau yang lainnya.
Jika kita lihat bagan di atas, akan terlihat bahwa dalam metode ilmiah terdapat tiga jenis alur dalam melakukan penelitian.
Alur
1 :
Perumusan
Masalah – Perumusan Hipotesis – Pengujian Hipotesis – Hasil
Pada
alur ini, tahapan yang dilakukan tidaklah terlalu panjang. Hanya menggunakan
tiga tahapan saja. Langkah awal merumuskan masalah, hal apa yang akan diteliti
dan menjadi acuan dalam penelitian ini. Kemudian langsung merumuskan hipotesis,
hipotesis adalah dugaan dari awal sebuah hasil penelitian. Hipotesis disini
adalah harapan yang akan terjadi diakhir penelitian. Setelah merumuskan
hipotesis, lalu melakukan pengujian hipotesis tersebut. Pengujian ini dilakukan
dengan menggunakan kriteria kebenaran korespondesi dan alur berfikir induksi. Hal
ini berguna untuk mengetahui apakah hipotesis yang dibuat sesuai dengan
penelitian yang dilakukan.
Alur
2 :
Perumusan
Masalah – Penyusunan Kerangka Berfikir – Perumusan Hipotesis – Pengujian
Hipotesis - Hasil
Untuk
alur kedua ini, penelitian akan lebih sistemasis dikarenakan terdapat tahapan
penyusunan kerangka berfikir yang memudahkan dalam melakukan penelitian.
Lagkah
awal sama seperti pada alur 1 yaitu merumuskan masalah yang akan diteliti.
Setelah itu masalah yang telah dirumuskan disusun sistematis dengan metode
kerangka berfikir. Ini akan memudahkan
dalam penelitian, karena akan lebih sistematis dan akan tersusun rapih.
Setelah itu, merumuskan hipotesis dengan menggunakan kriteria kebenaran
korespondensi dan alur berfikir induksi. Hasil dari pengujian ini adalah
ditolak atau diterima. Ketika hasilnya ditolak, maka akan ditinjau ulang
ditahapan kerangka berfikir, lalu melakukan tahapan yang sama dengan
sebelumnya.
Alur
3 :
Perumusan
Masalah – Khasanah Pengetahuan Ilmu – Penyusunan Kerangka Berfikir – Perumusan
Hipotesis – Pengujian Hipotesis – Hasil
Alur
ke-3 adalah alur lengkap dalam metode ilmiah. Semua tahapan dilalui dengan
pemikiran matang yang terperinci. Hasil yang dihasilkan pun akan lebih
mendekati kepada sumber karena tahapan yang terperinci.
Langkah
awal yaitu sama seperti alur sebelumnya, yaitu merumuskan masalah. Masalah yang
diteliti pun adalah masalah yang mesih hangat diperbincangkan atau masalah yang
memiliki nilai pengetahuan yang luas. Dalam menentukan sebuah masalah ada
beberapa triknya, biasanya masalah akan muncul ketika timbul perbedaan yang
sangat kontras antara pendapat yang pro dan kontra. Karena sesuatu hal
dikatakan penting jika hal tersebut menyangkut kemaslahatan umat. Kemudian hal
itu pun bukan sesuatu yang sudah lama atau tidak jaman lagi. Sehingga hasil
penelitian pun masih relevan dengan masanya.
Kemudian
setelah merumuskan masalah, langkah berikutnya adalah mencari sumber-sumber
yang berhubungan dengan masalah. Pada tahap ini adlah pembeda dari tahap-tahap
sebelumnya. Lalu dengan kriteria kebenaran koheren dan alur berfikir deduktif,
mulailah menyusun kerangka berfikir yang akan menjadi poin-poin yang akan
dilalui ketika melakukan penelitian. Setelah itu melakukan perumusan hipotesis,
dimana berupa dugaan awal untuk sebuah hasil dari penelitian yang sedang
dilakukan. Hipotesis dibagi menjadi dua yaitu hipotesis penelitian dan
hipotesis statistik. Hipotesis penelitian adalah hipotesis yang biasa dibuat
atau dugaan sementara untuk hasil penelitian yang akan dilakukan, sedangkan
hipotesis statistik adalah dugaan awala terkait sesuatu yang tak mungkin
terjadi pada hasil penelitian.
Langkah
berikutnya adalah melakukan pengujian hipotesis dengan kriteria kebenaran
korespondensi dan alur berfikir induksi. Pengujian hipotesis ini berupa
eksperimen terkait masalah yang diteliti. Setelah dari pengujian hipotesis ini
akan menghasilkan sebuah hasil. Jika hasilnya tidak sesuai dengan semestinya
atau ditolak, maka akan ada peninjauan dibagian kerangka berfikir. Bisa jadi
terdapat poin-poin kerangka berfikir yang belum terlaksana atau tidak
terlaksana dengan sempurna sehingga hasilnya ditolak. Jika hasil pengujian diterima,
ini akan menjadi khasanah pengetahuan ilmiah baru yang bisa menjadi
sumber-sumber untuk penelitian berikutnya.
No comments:
Post a Comment