Orator “ Sambut pekikan semangat saya !!!”
“ HIDUP MAHASISWA !!! “
“HIDUP RAKYAT INDONESIA “
Mungkin sepenggal kalimat yang tak asing lagi kita
dengar di bui pertiwi ini. Sepenggal kalimat yang mengubah hitm menjadi
putih,mengubah perpecahan menjadi persatuan,mengubah gelap menjadi
terang,mengubah putus asa menjadi yakin,mengubah harapan menjadi sebuah
kenyataan.
Kalimat di atas tak beda dengan bensin yang menyulut api yang kecil
menjadi api yang besar dn tak beda pula layaknya uang yang memberikan semangat
bagi para tikus-tikus kantor yang hari ini semakin semangat untuk mengejarnya.
Namun,pernah kah kita berfikir kapan sebenarnya kalimat ini mulai di
kumandangkan? Dan siapa yang pelopor yang menanamkan api semangat untuk kalimat
tersebut? Mari kita ulas secara singkat alur semangat yang sudah
dikaderisasikan sampai saat ini.
Jika kita telaah,mungkin tidak ada yang bisa memberikan
sebuah jawaban kapan sebenarnya kita memperingati hari pergerakan
mahasiswa,karena sejatinya semangat pergerakan telah tertanam dalam lubuk hati
setiap masyarakat Indonesia. Dimulai dari 3 tokoh pemuda yang menamakan
kelompoknya dengan sebutan “3 Serangkai”. Kelompok yang terdiri dari Dawes
D,Hoscokroaminoto,dam Ki Hajar Dewantara. Ke-3 pemuda inilah yang menguapkan
rasa putus asa rakyat Indonesia terhadap sebuah kebebasan.Pemuda inilah yang
tak pernah lelah ketika mereka harus
diasingkan,diasingkan, dan diasingkan lagi demi sebuah kalimat kebebasan
demokrasi.
Berlanjut ke jaman setelah Indonesia telah menyatakan
bahwa bangsa ini telah merdeka, api semangat pergerakan ini tak padam bahkan
semakin besar, ketika orang-orang bawah tanah menyalahgunakan arti dari sebuah
kekuasaan. Hal ini terjadi pada pemerintahan presiden ke-2 yaitu, Soeharto.
Lalu puncaknya pada tahun 1998, api semangat itu pun meledak dan seluruh ciitas
masyarakat intelektual bersatu dalam barisan untuk menegakkan kalimat kebebasab
demokrasi, dan di akhir cerita pun presiden yang saat itu menjabat menyatakan
pengunduran diri sebagai presiden.
Namun,pernahkan kita mengulas kembali api semangat yag
telah disulut oleh para pendahulu kita,dan terfikirkankah bahwa api semangat
yang telah menggulingkan sebuah pemerintahan yang otoriter tersebut semakin
tahun,semakin bulan,semakin hari semakin memadam,. Hari ini mahasiswa telah
melupakan 3 fungsi utama mahasiswa
-
Agent of change
-
Social control
-
Iron Stock
Tapi,sangat miris rasanya ketika seorang mahasiswa tidak lagi
mengetahui bahkan telah mengubah 3 fungsi utama mahasiswa,yang mereka anggap
adalah fungsi mahasiswa,yaitu:
-
Change for me
-
Controling social by me
-
Other people are iron stock for
me
Sangat tragis ketika hamper semua mahasiswa berfikir
hanya untuk pribadinya sendiri. Api semangat pergerakan telah terpolarisasi
menjadi api semangat pergaulan mahasiswa. Dan saat ini unutk kembali menyulut
api semangat pergerakan yang telah padam, kita harus me-rewind kembali
memori-memori semangat sebagai mahasiswa.
Kita buktikan bahwa hari ini posisi mahasiswa bukanlah
sebagai penonton yang memeriahkan alur kebijakan bangsa ini. Tetapi,posisi
mahasiswa sebagai salah satu bagian yang memiliki hak dan kewajiban dalam alur
kebijakan bangsa ini. ( fjr )
No comments:
Post a Comment