Tuesday, January 30, 2018

STOP jadi PEMIMPIN kalau ga PEDULI



Kyai Haji Agus Salim memberikan nasihat kepada kita yang hendak menjadi pemimpin 
bahwa “Pemimpin adalah Menderita”. Pemimpin bukanlah raja di raja yang segala lini 
kehidupannya disiapkan oleh orang lain khususnya rakyat. Pemimpin adalah pelayan 
masyarakat yang hadir dengan sikap peduli terhadap kondisi yang ada. 

Mengawali tulisan ini akan dipaparkan hasil survey terhadap warga Jakarta di Jurnal Sosio
Humaniora tentang Konsep Pemimpin Nasional yang Baik yang dirilis Oktober 2017 lalu. 
Survey ini diambil kepada 443 orang dengan berbagai latar belakang keluarga dan 
pendidikan yang berbeda-beda. Berikut hasilnya. 


Monday, January 29, 2018

Anak kita adalah dai masa depan

*Anak-anak kita adalah Dai Masa Depan : Ikut sertalah Mendidik Mereka*

Oleh @Muhamadhadikusumah

Wahai Sahabat Di jalan dakwah,
Kita semua sepakat bahwa tidak ada keberlangsungan dakwah melainkan ada perhatian terhadap upaya pembinaan dan kaderisasi. Dan ketahuilah pembinaan serta kaderisasi terdekat adalah terhadap *pasangan, anak-anak dan keluarga terdekat kita*. Demikian Arahan Allah kepada Nabi Muhammad  ﷺ  dalam QS Asy-Syuara ayat 214

وَأَنْذِرْ عَشِيرَتَكَ الْأَقْرَبِينَ

Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu (Muhammad) yang terdekat,

Wacana yang Harus terbangun adalah bahwa pembinaan atau Tarbiyah terasa berat jika diemban orang per orang atau Keluarga per Keluarga, *karena itu Allah karuniakan nikmat Berjamaah*.

Salah satu bahasan yang mendesak untuk disampaikan adalah *berjamaah dalam proses pembinaan dan pendidikan anak-anak kita.*

Tuesday, January 23, 2018

Teori Durian #KeluargaQur'ani

Ketika kalian menikah, maka kalian bukanlah kalian seperti sebelum menikah yang dimana kalian harus hijrah dari kebiasaan yang mungkin dianggap baik diri sendiri tapi kurang baik dalam kehidupan pernikahan.

Bagaimana menyikapi perbedaan dalam rumah tangga, dengan contoh jika si suami sangat cinta durian sedangkan si istri sangat benci durian.

Maka jangan paksaan mereka untuk meminta pasangannya memahami kecintaan atau kebencian mereka karena akan memunculkan masalah baru. Tapi yang seharusnya adalah mereka saling memahami kondisi pasangannya. Sampai suatu saat ketika mereka sedang jalan-jalan berdua, mereka melewati toko buah-buahan. Kemudian si Istri bicara kepada suaminya “Pah, makan durian yuuk? Kan kamu suka durian nanti aku yang bayarin”. Dibalas oleh suaminya “Iya sih Papah suka, tapi kita makan mangga aja yuuk, biar kita bisa makan sama-sama”

Yaa inilah yang diharapkan hadir dalam kehidupan rumah tangga, bukan berarti si istri harus dipaksa menyukai durian dan si suami harus membenci durian. Tapi yang ada adalah saling menurunkan kadar suka dan benci dalam diri masing-masing. Si Suami harus menurunkan kecintaannya kepada durian demi istrinya nyaman bersamanya, dan si istri pun harus menurunkan kebenciannya kepada durian demi kebahagian suaminya.

Karena sejatinya manusia diciptakan berbeda adalah untuk saling mengenal seperti yang tertulis dalam ayat cinta Allah .

Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.

(All Hujorot ayat 13)

Wednesday, January 17, 2018

Nilai 5 dari 100 #DailyBlogFTN

jangan fokus ke sini
Masih teringat saat semester 3 di kampus, Kuis pertama dalam masa kampus di mata kuliah Fisika Dasar. Sudah pasti dalam benak semua mahasiswa adalah mendapatkan hasil maksimal di kuis pertama itu. Persiapan sudah dilakukan dan belajar pun lebih giat. Namun sampai akhirnya saat dimana pengumunan nilai disampaikan. Pemberitahuan nilai ditulis dengan menggunakan no.registrasi mahasiswa (mungkin maksudnya untuk menjaga nama mahasiswa yang nilainya jelek). Mencari dari bagian atas sampai ke bawah, baru terlihat no.registrasi saya paling bawah. Dan nilainya sungguh mengagetkan. Yaa saya dapat nilai 5 dari maksimal nilai adalah 100. Membaca hasil itu serasa ga percaya dengan semua usaha belajar ternyata hasilnya kurang memuaskan bahkan jauh sekali dari kata puas.

Di hari itu dalam pikiran hanya ada satu “Kayanya saya ada salah atau hutang sama orang”. Makanya setelah itu saya banyak komunikasi dengan orang-orang sekalian menanyakan jika ada janji yang belum terbayarkan.

Tuesday, January 16, 2018

Ayah Bercerita #KeluargaQur'ani


Berceritalah wahai ayah kepada anak-anakmu.
Karena dengan bercerita, kau dapat mendidik anak-anakmu dengan terarah lagi akrab.
Berceritalah layaknya seorang guru yang paling kau sukai waktu itu yang penuh semangat menyampaikan ilmu lagi dalam maknanya
Berceritalah dengan kisah-kisah yang dapat membuat aqidah anak mu menjadi setebal baja
Sampaikan cerita yang menjadikan hati anakmu lembut terhadap sesama namun tegas dalam bersikap
Ceritakan kehidupan para manusia mulia yang memiliki akhlak terpuji dan jauhi cerita yang membohongi diri kedepannya
Sampaikan sosok manusia paling bersahabat nan mulia diantara makhluk lainnya yaitu Baginda Rasulullah Muhammad Shallallahu alaihi wasallam dan para sahabatnya
Sampaikan cita-cita Beliau tentang kejayaan Islam yang masih belum dalam genggaman kaum muslimin

Ya Ceritakanlah wahai Ayah

Thursday, January 4, 2018

Parfum

Dunia ibarat parfum.
Gunakan untuk badan tapi jangan diminum, karena bisa mati.

Gunakan parfum untuk sesuatu yang mengharumkan amalan kalian yang bernilai pahala. 
Sebagaimana penggunaan parfum bagi pria adalah sunnah ketika hendak bertemu dengan Allah.
Sebagaimana penggunaan parfum bagi wanita adalah sunnah ketika hendak bertemu dengan suami. 


Yaaa
Dunia ibarat Parfum.

Parfum pun akan habis aroma harumnya atau habis cairannya.

Maka jangan kau jadikan Dunia sebagai capaian hidup tapi jadikan Dunia untuk memperbanyak amalan hidup demi akhirat yang kekal. 


Allah SWT berfirman:

وَمَا الْحَيٰوةُ الدُّنْيَآ إِلَّا لَعِبٌ وَلَهْوٌ ۖ وَلَلدَّارُ الْأَاخِرَةُ خَيْرٌ لِّلَّذِينَ يَتَّقُونَ ۗ أَفَلَا تَعْقِلُونَ

"Dan kehidupan dunia ini, hanyalah permainan dan senda gurau. Sedangkan negeri akhirat itu, sungguh lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Tidakkah kamu mengerti?"
(QS. Al-An'am 6: Ayat 32)

Wednesday, January 3, 2018

FITRAH SEKSUALITAS (By: Elly Risman Musa)

sumber : facebook

Punya suami yang kasar? Kaku? Garing dan susah memahami perasaan istrinya? Tidak mesra dgn anak? Coba tanyakan, beliau pasti tak dekat dengan ibunya ketika masa anak sebelum aqilbaligh.
Punya suami yang "sangat tergantung" pada istrinya? Bingung membuat visi misi keluarga bahkan galau menjadi ayah? Coba tanyakan, beliau pasti tak dekat dengan ayahnya ketika masa anak.
Kok sebegitunya?
Ya! karena figur ayah dan ibu harus ada sepanjang masa mendidik anak anak sejak lahir sampai aqilbaligh, tentu agar fitrah seksualitas anak tumbuh indah paripurna.
Pendidikan fitrah seksualitas berbeda dengan pendidikan seks. Pendidikan fitrah seksualitas dimulai sejak bayi lahir.
Fitrah seksualitas adalah tentang bagaimana seseorang berfikir, merasa dan bersikap sesuai fitrahnya sebagai lelaki sejati atau sebagai perempuan sejati.
Menumbuhkan Fitrah ini banyak tergantung pada kehadiran dan kedekatan pada Ayah dan Ibu.
Riset banyak membuktikan bahwa anak anak yang tercerabut dari orangtuanya pada usia dini baik karena perang, bencana alam, perceraian, dll akan banyak mengalami gangguan kejiwaan, sejak perasaan terasing (anxiety), perasaan kehilangan kelekatan atau attachment, sampai kepada depresi. Kelak ketika dewasa memiliki masalah sosial dan seksualitas seperti homoseksual, membenci perempuan, curiga pada hubungan dekat dsbnya.

Tuesday, January 2, 2018

S1 BEM sebelum S1 Fisika #DailyBlogFTN

Pasukan Biru Fisika
Dalam sebuah pelatihan mahasiswa atau pun yang lainnya, sering diberikan pertanyaan tentang “Bagaimana memanajemen waktu kita selama di kampus? Karena disatu sisi kita ingin kuliah tapi juga ingin mengembangkan potensi dan jaringan di organisasi”.

Saya lulus kuliah setelah berjibaku sekama 5 tahun di kampus. Mungkin ini terlihat telat 1 tahun normalnya hanya butuh 4 tahun. Aktifitas saya di kampus terbilang lumayan padat, banyak yang mengatakan SKS di luar kelas lebih banyak dari SKS yang diambil untuk kuliah di kelas. Sangat sering terlihat luar kelas dari pada di dalam kelas untuk kuliah. Bahkan dalam tahun saya mengerjakan Proposal Novel Akademik (baca : skripsi) ada teman yang heran “lo kapan ngerjain skripsinya Jar?” Wajar saja teman saya berkata demikian karena di masa tahun ke lima di kampus saya aktif di organisasi tingkat universitas. Bahkan pernah di hari ahad bertemu dengan pembimbing skripsi dan ditanyakan “kamu masih mau lanjut skripsinya ga Jar?”. Disitulah saya senyum penuh makna. *haha