Tuesday, August 7, 2012

Sketsa AKSI

Sketsa Cantik segala hal tentang Aksi

Suatu ketika disebuah kantor sekretariatan lembaga, terjadi sebuah omongan santai tapi panas. Terdapat dua orang yang sedang berbicara  terkait aksi. Satu orang adalah orang ingin tau kenapa harus aksi dan ingin menasehati orang yang ikut aksi. Dan satunya lagi orang yang biasa aksi.

Singkat cerita...

A : Eh saya mau tanya sama kamu terkait aksi, kenapa sih kamu suka banget sama aksi?ga ada cara lain apa?
B : (muka santai sambil membaca buku bacaan yang dipegangnya dan belum merespon pertanyaan temannya)

Berapa lama kemudian

A : Saya paham kamu ingin membela rakyat, ingin menasehati pemimpin, atau pun ingin memberitahu tentang sesuatu yang sedag terjadi kepada masyarakat umum. Tapi kan cape kalo harus panas-panasan di jalan?
B : (sedikit menganggukkan kepada dan masih sibuk dengan buku bacaannya)

Masih menunggu jawaban, dan bebricara lagi

A : Saya juga dulu pernah ikut aksi satu kali, tapi kok saya rasa aksi itu kurang didengarkan atau bahasa lainnya kurang efektif. Makanya saya ingin menanyakan kembali terkait tujuan aksi itu sendiri.
B : (masih sibuk dengan bukunya)

Si A mulai agak kesal

A : (dengan nada suara agak tinggi) Saya jadi ragu sama kamu nih. Kamu bener ga sih paham tentang aksi? Atau kamu hanya berpikiran aksi hanya satu jenis saja? Kan masih banyak caranya, bisa dengan tulisan, bermain media atau yang lainnya. Aksi kaya gini terus, ga ada efeknya tahu?
B : (hanya menganggukkan kepada)
A : (Mulai kesal) kamu denger ga sih apa yang saya bicarain dari tadi? Dari tadi kamu asik dengan baca buku terus, kurang sopan tahu..

Sejenak semua orang yang ada di ruangan itu melihat ke merelka berdua. Lalu dengan tenangnya sambil menutup buku bacaannya Si B pun melihat ke arah Si A

B : Kamu kesel ya saya acuhin?
A : Ya iyalah, uda panjang lebar saya bicara kamu diem aja
B : Terus kamu cape ga tadi nasehatin saya?
A : Cape badan sih engga, tapi cape emosi. Semua orang bakal marahlah kalo diacuhin kaya gitu
B : Terus niatan kamu sebenarnya apa sih dari tadi ngomong tentang aksi ke saya?
A : Intinya saya pengen tau aja jawaban kamu terus biar yang lain juga tau kalo ada berbagai macam aksi, ga usah turun ke jalan juga.
B : Oh, niatan kamu bagus ya kalo gitu?
A : Ya iyala,.tapi tetep aja sedikit kecewa dengan respon kamu
B : Nah, tadi itu adalah analogi cantik tentang aksi. Dari awal kamu bicara sampai sekarang.
A : maksudnya?
B : Iyaa,.itulah aksi. Dari tadi kamu bicara di depan saya tadi ibaratnya temen-temen lagi aksi untuk pemerintah. Kamu terus berkoar-koar sampe tujuan kamu tersampaikan dan orang lain ngeliat kamu. Eh tapi yang terjadi, malah saya asik dengan bacaan saya atau asik dengan kerjaan saya. Ibaratnya itu adalah para pejabat yang asik dengan proyeknya dan hanya mendengarkan saja apa yang diaspirasikan. Tapi yakinlah, apa yang kamu lakukan tadi ga sia-sia.

Gini ya..
Kamu pasti kesel dari tadi saya diemin. Kamu cape ngomong, eh saya cuma ngangguk sedikit sambil tetep baca buku. Sebenarnya saya dengerin apa yang kamu sampaikan tadi. Saya juga tau maksud kamu ngomong dari tadi. Tapi ini kenyataannya. Mungkin akan terkesan sia-sia apa yang sudah kamu lakukan tadi, terkesan ga efektif dan malah buang-buang tenaga. Tapi sadar atau ngga, apa yang kamu lakukan itu telah memberikan pelajaran kepada semuanya.
Aksi memang akan terkesan sia-sia di mata khallayak umum, apalagi di mata orang-orang yang tidak suka dengan aksi. Namun itulah keuntungan dari perbedaan, akan selalu ada orang yang akan memperhatikan kita dan memberikan saran kepada kita terkait aksi kita hari ini. Bayangkan jika tidak ada yang mengkritik, maka aksi yang kita lakukan tidak akan ada kemajuan. Perlu diingat bahwa kritikan terbaik adalah dari orang yang berada diluar kita. Tinggal kitanya aja yang bagaimana menyikapi kritikan itu, jika kritikan itu benar maka evaluasilah dan jika kritikan itu salah maka jangan jadikan itu sebagai penanda kita menang terhadap yang mengkritik tapi buatlah itu sebagai batasan kita melakukan aksi agar tidak sampai seperti kritikan itu.
Kalo emang ada perbedaan, semoga itu tidak menjadikan kita semakin mundur tapi malah jadikan perbedaan itu sebagai keberagaman pemikiran.
Saling memahami adalah kunci dari semuanya. Dunia ini akan damai sentosa jika masyarakatnya bisa saling memahami sesamanya, bisa saling menerima perbedaan yang ada dan bisa saling menasehati dengan baik ke sesamanya.
Saya minta maaf ya tadi ngediemin kamu, ga bermaksud apa-apa kok. Emank tipikal saya kalo mau ngejelasin sesuatu hal biasanya pake analogi gitu karena akan lebih kena ke sasaran.



No comments:

Post a Comment