Wednesday, August 15, 2012

Semua tentang Buku Teks


Untuk kali ini,kita akan membahas mengenai Buku Teks. Buku teks adalah buku yang berisi uraian bahan tentang mata pelajaran atau bidang studi tertentu yang disusun secara sistematis. Dari penjabaran singkat tadi kita sudah ada bayangan terkait buku teks. Sebenarnya, pengertian buku teks menurut para ahli itu seperti apa?Dana adakah peraturan yang menjelaskan mengenai buku teks? Seperti apa ciri khas buku teks tersebut? Dan bagaimana teknik menyusun buku teks? Semua pertanyaan tadi akan diuraiakan pada penjabaran di bawah ini. Semoga bermanfaat.

Pengertian Buku Teks
Beberapa ahli bahasa memaparkan buku teks sebagai berikut.
Menurut Lasa Hs (Pustakawan UGM dan Penulis) menyatakan bahwa, buku teks merupakan terbitan berisi bidang atau ilmu pengetahuan tertentu
yang ditulis oleh seseorang atau lebih atas nama pribadi atau lembaga dengan
sistematis yang jumlah halamannya minimal 48 halaman. Terbitan ini biasanya
digunakan sebagai bahan ajar pada sekolah, perkuliahan, atau pelatihan-pelatihan dan
dapat dipelajari sendiri. (Makalah Workshop Strategi dan Teknik Penulisan Buku Teks Perguruan Tinggi tgl. 19 Juli 2006 di LPP UNS Surakarta)

A.J. Loveridge (terjemahan Hasan Amin)menjelaskan buku teks sebagai berikut.
”Buku teks adalah buku sekolah yang memuat bahan yang telah diseleksi mengenai bidang studi tertentu, dalam bentuk tertulis yang memenuhi syarat tertentu dalam kegiatan belajar mengajar, disusun secara sistematis untuk diasimilasikan.”
Chambliss dan Calfee (1998) menjelaskannya secara lebih rinci. Buku teks adalah alat bantu siswa untuk memahami dan belajar dari hal-hal yang dibaca dan untuk memahami dunia (di luar dirinya). Buku teks memiliki kekuatan yang luar biasa besar terhadap perubahan otak siswa. Buku teks dapat mempengaruhi pengetahuan anak dan nilai-nilai tertentu.

Sementara itu Direktorat Pendidikan Menengah Umum (2004: 3) menyebutkan bahwa buku teks atau buku pelajaran adalah sekumpulan tulisan yang dibuat secara sistematis berisi tentang suatu materi pelajaran tertentu, yang disiapkan oleh pengarangnya dengan menggunakan acuan kurikulum yang berlaku. Substansi yang ada dalam buku diturunkan dari kompetensi yang harus dikuasai oleh pembacanya (dalam hal ini siswa).


Pusat Perbukuan (2006: 1) menyimpulkan bahwa buku teks adalah buku yang dijadikan pegangan siswa pada jenjang tertentu sebagai media pembelajaran (instruksional), berkaitan dengan bidang studi tertentu. Buku teks merupakan buku standar yang disusun oleh pakar dalam bidangnya, biasa dilengkapi sarana pembelajaran (seperti pita rekaman), dan digunakan sebagai penunjang program pembelajaran.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 11 Tahun 2005 menjelaskan bahwa buku teks (buku pelajaran) adalah buku acuan wajib untuk digunakan di sekolah yang memuat materi pembelajaran dalam rangka peningkatan keimanan dan ketakwaan, budi pekerti dan kepribadian, kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, kepekaan dan kemampuan estetis, potensi fisik dan kesehatan yang disusun berdasarkan standar nasional pendidikan.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 2 tahun 2008
Pasal 1: ” buku teks adalah buku acuan wajib untuk digunakan di satuan pendidikan dasar dan menengah atau perguruan tinggi yang memuat materi pembelajaran dalam rangka peningkatan keimanan, ketakwaan, akhlak mulia, dan kepribadian, penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, peningkatan kepekaan dan kemampuan estetis, peningkatan kemampuan kinestetis dan kesehatan yang disusun berdasarkan standar nasional pendidikan.
Pasal 4 ayat (1): ” Buku teks pada jenjang pendidikan dasar dan menengah dinilai kelayakan-pakainya terlebih dahulu oleh Badan Standar Nasional Pendidikan sebelum digunakan oleh pendidik dan/atau peserta didik sebagai sumber belajar di satuan pendidikan”.
Pasal 10 ayat (1): ”satuan pendidikan dasar dan menengah menetapkan masa pakai buku teks sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 sesingkat-singkatnya 5 tahun”.


Isi Buku Teks
Dengan buku teks yang baik, yang isinya mencakup semua standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD) sesuai tuntutan standar isi, penyajiannya menarik, bahasanya baku, dan ilustrasinya menarik dan tepat, maka diharapkan proses belajar pembelajaran yang dilakukan guru dan siswa bisa optimal mencapai standar kompetensi lulusan (SKL)

Secara teknis Geene dan Pety (dalam Tarigan, 1986: 21) menyodorkan sepuluh kategori yang harus dipenuhi buku teks yang berkualitas. Sepuluh kategori tersebut sebagai berikut.
Buku teks haruslah menarik minat siswa yang mempergunakannya.
Buku teks haruslah mampu memberikan motivasi kepada para siswa yang memakainya.
Buku teks haruslah memuat ilustrasi yang menarik siswa yang memanfaatkannya.
Buku teks seyogyanya mempertimbangkan aspek-aspek linguistik sehingga sesuai dengan kemampuan para siswa yang memakainya.
Isi buku teks haruslah berhubungan erat dengan pelajaran-pelajaran lainnya, lebih baik lagi kalau dapat menunjangnya dengan terencana sehingga semuanya merupakan suatu kebulatan yang utuh dan terpadu.
Buku teks haruslah dapat menstimuli, merangsang aktivitas-aktivitas pribadi para siswa yang mempergunaknnya.
Buku teks haruslah dengan sadar dan tegas menghindar dari konsep-konsep yang samar-samar dan tidak biasa, agar tidak embuat bingung siswa yang memakainya.
Buku teks haruslah mempunyai sudut pandang atau ”point of view” yang jelas dan tegas sehingga ada akhirnya juga menjadi sudut pandang para pemakainya yang setia.
Buku teks haruslah mamu memberi pemantapan, penekanan pada nilai-nilai anak dan orang dewasa.
Buku teks haruslah dapat menghargai perbedaan-perbedaan pribadi para pemakainya.
Sepuluh kategori yang disodorkan Geene dan Petty tersebut pada dasarnya merupakan penjabaran lebih lanjut dari ketiga ciri buku teks yang disampaikan sebelumnya. Dikatakan demikian, karena butir-butir kategori tersebut bisa dimasukkan ke dalam tiga ciri buku teks.       
Sebagai kelengkapan kategori tersebut, Schorling dan Batchelder (1956) memberikan empat ciri buku teks yang baik, yaitu
(1) direkomendasikan oleh guru-guru yang berpengalaman sebagai buku teks yang baik;
(2) bahan ajarnya sesuai dengan tujuan pendidikan, kebutuhan siswa, dan kebutuhan masyarakat;
(3) cukup banyak memuat teks bacaan, bahan drill dan latihan/tugas; dan
(4) memuat ilustrasi yang membantu siswa belajar.

Teknik Menulis Buku Teks
Berikut akan dijelaskan teknik menyusun buku teks
-     Menulis buku teks dapat diawali dengan mempelajari Permendiknas Nomor 22 dan 23 Tahun 2006 tentang Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan. Mengapa? Semua buku teks harus berisi materi yang telah ditetapkan pemerintah selaku regulator. Jadi, setiap penulis harus menaati itu agar naskah bukunya dapat diterbitkan.
-       Permendiknas Nomor 22 Tahun berisi Standar Isi. Standar Isi (SI) itu berisi materi-materi umum yang masih perlu dijabarkan. Materi umum itu disebut Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar (SKKD). Bagi penulis buku teks, materi ini harus dikuasai dengan baik.
-      Jika sudah mempelajari SKKD itu, penulis dapat melanjutkan dengan menyusun peta konsep. Mengapa? Karena SKKD itu masih berbentuk gambaran umum. Jadi, penulis harus memilah bagian SKKD itu menjadi bab-bab lain sehingga semua materi tercantum dalam bukunya. Jika Anda masih kebingungan, silakan pergi ke toko buku dan belilah sebuah buku teks. Anda akan menemukan contoh buku yang berisi SKKD itu dan pelajarilah.
-        Setelah membuat peta konsep, Anda dapat melanjutkannya dengan mencari bahan yang relevan. Anda dapat memanfaatkan internet, koran, majalah, dan atau sumber-sumber lain. Namun, Anda harus  mencantumkan sumber tulisan itu pada bagian daftar pustaka. Jangan sampai Anda terlupakan!
-   Sumber-sumber itu perlu diubah kebahasaannya. Jika buku itu digunakan usia SD, Anda harus   menyesuaikan kebahasaan anak SD. Dan seterusnya. Jangan menggunakan kebahasaan yang terlalu tinggi sehingga sulit dipahami.
-        Langkah selanjutnya adalah melengkapi bagian akhir. Buku teks harus dilengkapi dengan daftar pustaka, indeks subjek (nama orang), indeks istilah, dan glosarium. Agar mudah menerapkannya, silakan Anda membeli buku teks yang sudah melengkapi bagian seperti tersebut.
-   Langkah terakhir adalah menyunting naskah. Semua naskah harus disunting agar tidak ditemukan kesalahan lagi. Menyunting adalah kegiatan mereview isi dan kebahasaan naskah. Jadi, isi harus benar dan kebahasaan harus tersesuaikan peruntukannya.

Dari penjabaran di atas semoga dapat menambah pengetahuan kita terkait buku teks. Harapan selanjutnya adalah lahir para penulis-penulis handal yang dapat menyusun buku dengan sistematis dan berbobot dari segi isi dan penyampaian.

Daftar Pustaka
Permendiknas Nomor 2 Tahun 2008 tentang Buku

No comments:

Post a Comment