Tuesday, February 21, 2012

Pengabdian Masyarakat

Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh
Salam sejahtera untuk semua, dan semoga selalu dalam bimbingan Tuhan Yang Maha Esa. Sebuah kenikmatan besar bisa merasakan indahnya berdemokrasi di Indonesia. Khususnya dalam bidang pendidikan. Pendidikan hari telah menjadi sebuah kebutuhan yang wajib bagi seluruh manusia. Apalagi dengan adanya semboyan wajib belajar 9 tahun. Sebenarnya ini telah menjadi bomerang tersendiri bagi para pemangku kekusasaan di negeri yang subur ini, karena dengan semboyan itulah yang sedang mengancam hilangnya kemewahan dunianya.
Kita tentu tau bahwa ada yang disebut dengan tri dharma perguruan tinggi yang berisikan tentang 1) Pendidikan dan Pengajaran, 2) Penelitian, dan 3) Pengabdian pada Masyarakat. Poin-poin tersebut sangatlah sakral dan sangat butuh perhatian lebih. Dalam momen ini saya akan membahas terkait pengabdian masyarakat.
Jika mengacu pada poin ke-3 tri dharma pendidikan, maka akan ada sebuah pertanyaan besar terkait “apa yang sebenarnya masyarakat butuhkan dari kita (mahasiswa)?”. Namun, jika melihat dari segi intelektual maka siapa yang seharusnya memikirkan kebutuhan masyarakat. Jika kita adalah mahasiswa, maka kitalah yang harusnya lebih peka terhadap kondisi lingkungan.
Arti pengabdian masyarakat sangatlah luas maknanya, karena pengabdian adalah menyerahkan seluruh jiwa raga untuk sebuah cita-cita yang dituju dan jika direlevansikan dengan masyarakat, ini akan menjadi sebuah ladang amal yang cukup besar bagi jiwa-jiwa yang ingin
mendapatkannya. Pengabdian masyarakat pada hakikatnya membantu masyarakat agar mereka mau dan mampu memenuhi kebutuhan mereka sendiri. Ada banyak yang beberapa bentuk pangabdian masyarakat seperti memberikan penyuluhan kepada masyarakat desa terkait penting memakan makanan yang bergizi, atau penyuluhan terkait imunisasi kepada para ibu yang memiliki bayi. 
Tak terelakkan lagi bahwa gaya hidup mewah telah menghampiri setiap elemen kehidupan. Mahasiswa kini telah disibukkan dengan kegiatannya masing-masing. Sebuah fakta unik jika melihat mahasiswa yang lebih mementingkan kepuasaan pribadi daripada kepuasaan bersama. Telah terpatri dalam pikiran mereka bahwa hidup ini adalah pilihan, maka pilihan mereka adalah memilih hidup yang menyenangkan bagi pribadinya.Telah terpampang wajah ibu pertiwi ini bahwa egoisme diri telah berani tampak pada diri setiap mahasiswa. Lalu apa yang dapat kita lakukan untuk melawan arus kuat dari gaya alam ini.
“Kita tidak akan bisa menyelesaikan sebuah masalah jika pemikiran kita masih sama ketika kita pertama kali mendapatkannya”
(Albert Einstein)
Ungkapan di atas akan menjadi landasan kita dalam setiap mengambil sebuah solusi. Maka yang harus kita lakukan adalah meningkatkan pemahaman kita terkait ‘apa yang sebenarnya menjadi masalah kita? ‘ Dan sudah menjadi syarat bahwa pemikiran kita haruslah setingkat lebih tinggi dari pada masalah yang kita hadapi. Untuk kasus ini, maka pengabdian masyarakat akan terjalankan dengan apik jika setiap hati nurani manusia terjalin harmonis layaknya ayaman eceng gondok yang terlilit rapi menjadi sebuah topi ataupun tas yang nilai fungsinya lebih berguna ketika sebelum dianyam. Tidak akan ada lagi masyarakat yang merasakan sedih jika saudaranya memikirkannya. Kesadaran pribadi akan mejadi kunci awal dalam masalah pengabdian masyarakat. Lalu siapa yang harus mengabdi dan kepada siapa kita mengabdi? Ini pertanyaan besar yang harus disikapi dengan bijaksana. Sebenarnya bukanlah siapa dan kepada siapa harus mengabdi masalahnya, tetapi kepekaan kita terkait kondisi orang lain lah yang menjadi titik poinnya. Secara nyata, jika dalam sebuah lingkungan pedesaan terdapat kekurangan sumber informasi tentang bagaimana bercocok tanam yang baik, maka secara natural orang yang sudah paham dan melaksanakannya harus menstransfer ilmunya kepada mereka yang membutuhkan. Atau dalam contoh lain, ketika dalam sebuah lingkungan terdapat anak-anak yang belum bisa merasakan indahnya bangku perkuliahan, minimalnya kita sebagai mahasiswa dapat meberika pengajaran dasar kepada mereka. Sebelum ada tindak lanjut dari pemerintah daerah. Jangan pernah lelah ketika usaha kita hanya dipandang sebelah mata oleh pihak lain. Karean Tuhan tidak akan salah menempatkan sebuah nilai lebih kepada hamba-Nya yang berprilaku baik dan ikhlas.

No comments:

Post a Comment