Tuesday, February 21, 2012

Refleksi Gerakan seorang kakak di kampus


Akhifillah,
Berikut ini Refleksi Gerakan selama ana di kampus, semoga bermanfaat.
Refleksi Gerakan (1)
Sesungguhnya Allah sumber dari segala kebenaran, maka bersandarlah kepadaNya maka kita akan menang
Sesungguhnya kebenaran tidak pernah memihak kepada suatu simbol kecuali kepada kebenaran itu sendiri
Jika kita menemukan kebenaran dimanapun, bahkan pada suatu simbol yang kita bersebrangan dengannya, maka insan yang tulus pasti bisa menerima kebenaran tersebut.
Refleksi Gerakan (2)
Pejuang yang tulus tidak pernah terbeli oleh hasrat dunia yang sementara serta berasal dari prasangka atau ketidak-utuhan penerimaan sesuatu argumen
Pejuang yang tulus tidak tergadaikan harta, tahta, atau rayuan lawan jenis yang bukan haknya, seperti ketegasan Muhamaad Saw yang menolak harta, tahta, dan wanita sebagai ganti perjuangannya
Laiknya Tusuf muda As yang lebih takut kepada Allah dibandingkan Zulaikha yang menawan
Diluar sana umat terabaikan karena tingkah penguasa zolim yang tidak pernah berpihak kepada mereka
Diluar sana harga diri umat diinjak-injak mereka yang dengkii serta serakah
Releksi Gerakan (3)
Maka, tidak elok jika para pejuang kebenaran saling ‘baku hantam’ dengan pejuang kebenaran lainnya
Kita sama-sama paham bahwa permasalahan umat yangh begitu pelik hanya mampu dituntaskan dengan pendekatan hukum yang berasal dari pemilik bumi dan jagat raya, serta ditopang oleh kesatu-paduan pejuangnya
Mungkin ini pernah Rosulullah Saw gambarkan, bahwa suatu hari nanti umatku banyak tapi laksana buih dilautan, yang mudah terombang-ambing ketika terbawa ombak dan terbentur karang
Refleksi Gerakan (4)
Sudah sunnahtullah jika gerakan kebenaran yang kita usung selama ini akan mengalami hantaman-hantaman ombak yang membuat kita terpecah-belah serta terombang-ambing
Bahkan diluar sana banyak batu karang yang dengan kesongkakannya siap merobek persaudaraan kita dengan mudah, padahal dengan darah kita bangun ukhuwah
Tak terhitung dana yang mengalir dalam rangka berukhuwah
Tak terhitung romansa indah yang dilewati bersama
Refleksi Gerakan (5)
Sesungguhnya, amatlah sayang jika potensi kecerdasan akal serta militansi kita dalam merealisasikan ide kita malah digunakan untuk menghantam sesama pejuang kebenaran
Arahkan senjata kita kepada musuh sejati yaitu Syaiton laknatullah alaih yang senantiasa tidak pernah senang melihat kita bersatu-padu
Arahkan parang kita kepada mereka yang serakah dan menyia-nyiakan kehidupan umat
Refleksi Gerakan (6)
Bukankah kita yakin Allah Maha Melihat serta mengetahui apa yang ada didalam hati?
Maka tidak ada ruang di muka bumi ini untuk kita lari apalagi menyembunyikan siap sebenarnya kita
Sejatinya, kejujuran akan senantiasa menjadi panglima dalam kehidupan, akan memimpin peperangan abadi antara hak dan bathil
Saudaraku, mari eratkan barisan
Refleksi Gerakan (7)
Kekecewaan merupakan bukti diri ketidaktulusan serta ketidakjujuran perjuangan kita
Jika memang perjuangan ini untuk Allah, kita tidak akan pernah resah dengan tingkah pola manusia
Jiwa yang jujur akan senantiasa menengadah keatas langit
Mengemis ampunanNya
Tunduk dan patuh dalam kepasrahan serat tidak berdayaannya
Gerakan ini tidak akan tegak di atas figuritas, karena figuritas adalah penyakit akut peradaban terdahulu yang Allah benamkan dengan tanah, angin kencang, atau hujan batu
Gerakan yang kita cita-citakan adalah gerakan yang tegak di atas sistem yang setia kepada kebenaran serta pembelanya

Mari sekali lagi kita berkontribusi dan berprestasi,
Mohon maaf lahir bathin

Akhukum fillah
Presiden Mahasiswa UNJ 2010-2011

Muhammad Hadi Kusumah

Keilmiahan di Fakultas Ilmiah ?


Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh
Sebuah pengetahuan akan menyeimbangkan kehidupan, dan akan menjadikan banyak warna dunia ini.
“Jika lautan dijadikan sebagai tintanya dan pepohonan sebagi penanya, maka tidak akan mampu menuliskan ilmu-ilmu yang ada di alam ini”
Sebuah ungkapan yang menjadi bahan introspeksi kita dalam mencari sebuah ilmu. Kita yang hari ini sudah merasa mampu dalam bertindak dikarenakan memiliki ilmu yang dimaksudkannya. Hanya akan menjadi bahan tertawaan jika meras paling hebat. Budaya ilmiah hari ini haruslah terkembangkan lagi selayak masa jayanya. Bukan lagi segmentasi-segmentasi ilmu yang ada saat ini, tapi hal yang ilmiah akan menjadi landasan logika kita dalam memahami sebuah kejadian alam.
Hal inilah yang harus kita perhatikan lagi di Fakultas Ungu tercinta ini. FMIPA sangatlah lekat dengan yang namanya ilmiah, karena ilmu yang akan beririsan antara nama lembaga dan ilmiahnya. FMIPA, Kampus B, UNJ saat ini telah menjadi barometer pergerakan kampus hijau ini. Sampai-sampai ada anak fakultas lain yang sedang berkunjung ke FMIPA mengatakan bahwa fakultas ini sangat sukses dalam melahirkan aktifis-aktifis pergerakan. Dalam hati ini terbesit rasa bangga yang merona, di lain sisi hati ini terenyuh sedih karena Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) telah keluar dari jalur semestinya. Budaya ilmiah telah tersamarkan dengan ilmu politiknya yang membahana di setiap sektor fakultas ini. Tak terelakkan kembali jika keilmiahannya akan sedikit demi sedikit akan luntur bahkan hilang. Bukannya menyalahkan keadaan hari ini, tapi alangkah lebih indahnya jika keharmonisan tumbuh diantara pengembangan budaya-budaya di FMIPA.
Dari latar belakang inilah kita harus menggerakkan kembali budaya-budaya keilmiahan di fakultas ini. Banyak cara yang bisa kita canangkan demi terciptanya kondisi lingkungan kondusif bagi budaya keilmiahan,yaitu :
-        -  Membudayakan baca, diskusi dan tulis
-        - Adakan sarana kegiatan yang dapat menampung setiap potensi diri sesuai dengan jurusannya
-        - Buat kelompok-kelompok yang tetap bersinergi terkait keilmiahan
-        - Mempublish info-info yang berkaitan dengan keilmiahan
-        - Dll
Poin-poin di atas hanyalah sekelumit cara untuk menumbuhkembangakan kebudayaan ilmiah yang ada di fakultas ini.
Sungguh menjadi perhatian bersama terkait budaya keilmiahan yang sudah mulai menurun di lingkungan Fakultas MIPA. Kesadaran terkait pentingnya menjaga ciri khas dari fakultas itu sendiri adalah mutlak sebagai kewajiban dari semua elemen yang hadir dan berinteraksi di lingkungan tersebut. Mulailah dari diri sendiri untuk memberikan kesadaran tentang hal ini, dan mulailah mengajak

Pengabdian Masyarakat

Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh
Salam sejahtera untuk semua, dan semoga selalu dalam bimbingan Tuhan Yang Maha Esa. Sebuah kenikmatan besar bisa merasakan indahnya berdemokrasi di Indonesia. Khususnya dalam bidang pendidikan. Pendidikan hari telah menjadi sebuah kebutuhan yang wajib bagi seluruh manusia. Apalagi dengan adanya semboyan wajib belajar 9 tahun. Sebenarnya ini telah menjadi bomerang tersendiri bagi para pemangku kekusasaan di negeri yang subur ini, karena dengan semboyan itulah yang sedang mengancam hilangnya kemewahan dunianya.
Kita tentu tau bahwa ada yang disebut dengan tri dharma perguruan tinggi yang berisikan tentang 1) Pendidikan dan Pengajaran, 2) Penelitian, dan 3) Pengabdian pada Masyarakat. Poin-poin tersebut sangatlah sakral dan sangat butuh perhatian lebih. Dalam momen ini saya akan membahas terkait pengabdian masyarakat.
Jika mengacu pada poin ke-3 tri dharma pendidikan, maka akan ada sebuah pertanyaan besar terkait “apa yang sebenarnya masyarakat butuhkan dari kita (mahasiswa)?”. Namun, jika melihat dari segi intelektual maka siapa yang seharusnya memikirkan kebutuhan masyarakat. Jika kita adalah mahasiswa, maka kitalah yang harusnya lebih peka terhadap kondisi lingkungan.
Arti pengabdian masyarakat sangatlah luas maknanya, karena pengabdian adalah menyerahkan seluruh jiwa raga untuk sebuah cita-cita yang dituju dan jika direlevansikan dengan masyarakat, ini akan menjadi sebuah ladang amal yang cukup besar bagi jiwa-jiwa yang ingin

Tuesday, February 14, 2012

Kondisi Mahasiswa



Note awal :
Sebenarnya tidak pantas ketika kita menilai sebuah kondisi kemahasiswaan dengan hanya sebuah essai.Karena kondisi kemahasiswaan bersifat dinamis,dimana setiap saat,setiap tempat akan memiliki kondisi yang berbeda. Maka dari itu,mohon maaf jika dalam penulisan essai ini terdapat unsur-unsur yang terlalu memposisikan pemikiran sendiri sebagai acuan.

Tidak di pungkiri lagi bahwa hampir semua pemuda Indonesia ingin merasakan posisi sebagai mahasiswa. Kenapa??Karena ketika pada posisi sebagai mahasiswa menurut mereka mempunyai nilai lebih di mata masyarakat umum. Semua beranggapan bahwa seorang mahasiswa memiliki pemikiran yang jauh lebih maju ketimbang bukan mahasiswa dan mahasiswa pun telah mempunyai porsi di mata publik. Namun,kondisi mahasiswa saat ini sedang mengalami penuruna kulaitas diri. Hari ini,seorang mahasiswa telah dipaksakan untuk berfikir sangat jauh dan bahkan harus memikirkan sesuatu yang seharusnya tidak perlu dipikirkan. Untuk lebih mempermudah mengenali kondisi mahasiswa sekarang ini,mari kita susun secara per point.

A.      Mahasiswa yang KURANG AJAR (Kuliah Pulang Ngajar).
Kondisi mahasiswa jurusan saat ini yang paling sangat terlihat adalah Money Orientied. Sekarang mereka sangat bersemangat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya,sampai-sampai mereka rela pulang malam demi sebuah kebutuhan hidup. Bahkan sampai ada yang beranggapan bahwa pendidikan saat ini diperjualbelikan bukan lagi sebuah hak.

B.      Mahasiswa yang Sangat KURANG AJAR (Kuliah Pulang langsung BELAJAR)
Kondisi mahasiswa jurusan saat ini pula sangat Study Orientied,dimana tekanan untuk LULUS CEPAT sangat terasa dipikiran mereka.

C.      Mahasiswa yang menjadi KUNANG-KUNANG (Kuliah Nangkring-Kuliah Nangkring)
Kondisi ini bisa terlihat jika mereka sudah tidak ada kegiatan perkuliahan lagi. Kegiatan mereka berikutnya adalah ngobrol dengan teman-temannya di Saung,Arion,atau pergi ke kostan teman untuk nonton bareng Film Korea.

D.      Mahasiswa yang punya KUDA-KUDA (Kuliah Dagang –Kuliah Dagang)
Kondisi  ini hampir sama dengan Money Oriented. Dimana mahasiswa akan rela berkorban demi memenuhi kebutuhan hirupnya.

E.       Mahasiswa yang mirip KURA-KURA (Kuiah Rapat – Kuliah Rapat )
Kondisi inilah yang layaknya jamur di musim penghujan. Sebagai mahasiswa mereka beranggapan bahwa rugi ketika posisi kita hanya sebagai mahasiswa yang sewajarnya. Mereka terus mencari pengalaman berorganisasi dan bersosialisasi untuk menambah wawasan mereka. Namun salahnya dari mereka, tidak dapat menejemen waktu antara belajar,mencari pendapatan,berorganisasi bahkan sampai-sampai rumah mereka hanya sebagai transit untuk tidur layaknya shalter Busway.

Semoga dari gambaran kondisi mahasiswa di atas bisa sebagai cermin bagi kita bagaimana wajah kita saat ini sebagai mahasiswa. Mari kita kembalikan citra mahasiswa pada posisinya dan mari kita banggakan orang tua kita karena telah memiliki anak yang sangat berbakti bagi nusa dan bangsa.

HIDUP MAHASISWA !!!





PERGERAKAN MAHASISWA


Orator “ Sambut pekikan semangat saya !!!”
“ HIDUP MAHASISWA !!! “
“HIDUP RAKYAT INDONESIA “
               
Mungkin sepenggal kalimat yang tak asing lagi kita dengar di bui pertiwi ini. Sepenggal kalimat yang mengubah hitm menjadi putih,mengubah perpecahan menjadi persatuan,mengubah gelap menjadi terang,mengubah putus asa menjadi yakin,mengubah harapan menjadi sebuah kenyataan.
Kalimat di atas tak beda dengan bensin yang menyulut api yang kecil menjadi api yang besar dn tak beda pula layaknya uang yang memberikan semangat bagi para tikus-tikus kantor yang hari ini semakin semangat untuk mengejarnya.
Namun,pernah kah kita berfikir kapan sebenarnya kalimat ini mulai di kumandangkan? Dan siapa yang pelopor yang menanamkan api semangat untuk kalimat tersebut? Mari kita ulas secara singkat alur semangat yang sudah dikaderisasikan sampai saat ini.

Jika kita telaah,mungkin tidak ada yang bisa memberikan sebuah jawaban kapan sebenarnya kita memperingati hari pergerakan mahasiswa,karena sejatinya semangat pergerakan telah tertanam dalam lubuk hati setiap masyarakat Indonesia. Dimulai dari 3 tokoh pemuda yang menamakan kelompoknya dengan sebutan “3 Serangkai”. Kelompok yang terdiri dari Dawes D,Hoscokroaminoto,dam Ki Hajar Dewantara. Ke-3 pemuda inilah yang menguapkan rasa putus asa rakyat Indonesia terhadap sebuah kebebasan.Pemuda inilah yang tak pernah lelah ketika mereka  harus diasingkan,diasingkan, dan diasingkan lagi demi sebuah kalimat kebebasan demokrasi.

Berlanjut ke jaman setelah Indonesia telah menyatakan bahwa bangsa ini telah merdeka, api semangat pergerakan ini tak padam bahkan semakin besar, ketika orang-orang bawah tanah menyalahgunakan arti dari sebuah kekuasaan. Hal ini terjadi pada pemerintahan presiden ke-2 yaitu, Soeharto. Lalu puncaknya pada tahun 1998, api semangat itu pun meledak dan seluruh ciitas masyarakat intelektual bersatu dalam barisan untuk menegakkan kalimat kebebasab demokrasi, dan di akhir cerita pun presiden yang saat itu menjabat menyatakan pengunduran diri sebagai presiden.

Namun,pernahkan kita mengulas kembali api semangat yag telah disulut oleh para pendahulu kita,dan terfikirkankah bahwa api semangat yang telah menggulingkan sebuah pemerintahan yang otoriter tersebut semakin tahun,semakin bulan,semakin hari semakin memadam,. Hari ini mahasiswa telah melupakan 3 fungsi utama mahasiswa
-          Agent of change
-          Social control
-          Iron Stock
Tapi,sangat miris rasanya ketika seorang mahasiswa tidak lagi mengetahui bahkan telah mengubah 3 fungsi utama mahasiswa,yang mereka anggap adalah fungsi mahasiswa,yaitu:
-          Change for me
-          Controling social by me
-          Other people are iron stock for me

Sangat tragis ketika hamper semua mahasiswa berfikir hanya untuk pribadinya sendiri. Api semangat pergerakan telah terpolarisasi menjadi api semangat pergaulan mahasiswa. Dan saat ini unutk kembali menyulut api semangat pergerakan yang telah padam, kita harus me-rewind kembali memori-memori semangat sebagai mahasiswa.
Kita buktikan bahwa hari ini posisi mahasiswa bukanlah sebagai penonton yang memeriahkan alur kebijakan bangsa ini. Tetapi,posisi mahasiswa sebagai salah satu bagian yang memiliki hak dan kewajiban dalam alur kebijakan bangsa ini. ( fjr )




                                                                                                                                       

Thursday, February 9, 2012

Lembarpertanggungjawaban Kepala Departemen Kaderisasi MUA 2010-2011


Bismillah..
Jika kau tidak mendapatkan apa yang diinginkan, janganlah bersedih
Karena,
ALLAH telah mempersiapkan sesuatu yang lebih baik untukmu


Tak terasa sudah hampir satu tahun kepengurusan di MUA,layaknya es campur, manis, asem, dingin, lembut, pahit tercampur menjadi satu kesatuan yang padu dalam keharmonisan kekeluargaan. Sebuah penghargaan yang sangat tinggi bisa dipertemukan dengan insan-insan yang memiliki kompetensi cemerlang.

Bukan sebuah kapasistas seorang Fajar untuk memberikan kritikan, saran apalagi himbauan. Namun, jikalau diijinkan boleh saya menggungkapkan sebuah kisah klasik saat satu tahun kepengurusan ini.

Pemberitahuan:
(Saya minta maaf sebelumnya jika terdapat kalimat-kalimat yang kurang berkenaan dalam tulisan ini. Tulisan di bawah ini hanya sebuah celotehan dari seorang anak yang baru merasakan indahnya dunia luar ‘kampus’. Saya tidak bertanggung jawab ketika diperjalanan pembacaan tulisan ini terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Harap dibaca secara seksama dan dalam tempo senormal-normalnya)


                                                                                    Kost-an Temen,3 RabiulAwal 1432 H
                                                                                         Kost-an Temen,6 Februari 2011 M


                                                                                                                                                                                                                                                  Fajar Tri Nugroho

.......................................................................................................................................................

Monday, February 6, 2012

Kapan aku istirahat di jalan juang ini ?


Suatu momen dikala matahari mulai malu menyinari bumi. Seorang organisatoris bertanya kepada seniornya terkait bolehkan dia istirahat sejenak dalam jalan juang ini. Dalam keheningan senja itu dia bertanya, “Ka, aku ingin bertanya kepada kakak terkait jalan juang ini, bolehkah aku istirahat sejenak kira-kira satu tahun lamanya dalam jalan juang ini?”. Sang senior pun menjawab “ tidak boleh”. Lalu dia pun bertanya kembali, “jika aku beristirahat satu bulan dari jalan juang ini boleh tidak ka?”. Dengan sikap yang sama kakak tingkatnya menjawab dengan irama yang sama “tidak boleh”. Masih terheran-heran, dia pun mengajukan pertanyaan lagi, “jika satu pekan saja aku istirahat dari jalan juang ini, boleh tidak ka?”.  Terucap dari mulut seniornya jawaban yang sama. Lalu dengan sedikit meninggikan nada, dia bertanya kembali, “jika aku istiharat satu hari saja, boleh tidak ka?”. Masih dengan tanggapan yang tenang namun tergambar tegas seniornya menjawab “tetap tidak boleh saudaraku”. Dengan sedikit marah dia bertanya lagi kepada seniornya, “ok ka, jika hanya satu menit saja aku tidak berada jalan juang ini, apakah boleh?”. Seniornya tersenyum teduh dan menjawab “tetap kamu tidak boleh istirahat saudaraku”. Dengan sedikit emosi dia pun berkata “lalu kapan kita boleh istirahat dalam jalan juang ini ka? Tahukah ka, jika badan ini sudah sangat letih sebagai penopang tonggak pahala ini”. Setelah dia bertanya kepada seniornya, suasana menjadi hening sejenak. Terlihat kerutan dalam dahi sang senior, sering kali matanya terfokuskan pada langit yang mulai memerah kala itu. Lalu senoirnya menghadapkan wajahnya ke saudaranya itu, dengan diawali bismillah, dia menjawab. “wahai adikku, sadarkah engkau bahwa diluar sana masih banyak teman-teman kita yang memperjuangkan kebaikan. Yang berada dipikiran mereka hanyalah terjalinnya hubungan yang harmonis antara hamba dan Tuhannya. Tidak pernah sesekali mereka berpikir untuk rehat sejenak dari jalan juang ini. Apalagi berpikir untuk mendapatkan keuntungan dunia yang fana. Adikku dengarlah, ‘Jika engkau CINTA, maka jalan juang adalah Tadhiyah (pengorbanan), Bukti kesetiaan dan kesiapan memberi, pantang meminta. Bersedialah banyak kehilangan dan sedikit menerima. Karena  Allah lebih mulia, sedang di sisimu adalah fana belaka. Sedangkan setiap tetes keringat berpahala lipat ganda’.
Waktu istirahat kita adalah ketia kaki ini telah menginjak jannah-Nya yang sangat lapang dengan kenikmatan yang sesungguhnya. Di dalamnya terdapat sungai-sungai yang mengalir dan beraneka rasa, dimana kita bisa meminumnya tanpa batas. Apakah itu tidak sangat menggiurkan bagimu adikku. Aku paham jika kau letih, bosan, dan kecewa dengan jalan juang ini. Namun, inilah perdagangan yang Allah tawarkan kepada kita. Berikan yang terbaik untuk agama ini, dan opantaskan bahwa dirimu pantas menerima kenikmatan jannah-Nya”.
Terteteslah air mata sang adik, dan dia hanya berkat “afwan ka jika pribadi ini lemah”. Pertemuan itu pun diakhiri dengan berkumandangnya adzan magrib yang merdu nan menggugah hati yang sedang gelisah ini. Semoga bisa menjadi bahan instropeksi diri dan penyemangat diri ketika jiwa yang lemah ini berada pada ujung tanduk kemalasan.



Friday, February 3, 2012

Lembarpertanggungjawaban Ketua Umum BEMJ Fisika


LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN
KETUA UMUM
BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA
JURUSAN FISIKA
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

Bismillahirrahmanirrahim
Yang saya hormati dan banggakan...
Ketua Umum dan Pengurus Badan Legislatif Mahasiswa Jurusan Fisika
Sahabat-sahabat saya di BEMJ Fisika
Serta rekan-rekan mahasiswa fisika yang selalu mendampingi kami

PENDAHULUAN

”……bekerjalah kamu, maka Allah akan melihat pekerjaanmu, begitu juga Rasul-Nya dan orang-orang Mukmin, dan kamu akan dikembalikan kepada Allah Yang Mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.
(TQS. At-Taubah ayat 105)

Puja dan puji syukur kami selayangkan kepada Allah atas berbagai nikmat yang telah diberikan-Nya kepada kita. Nikmat sehat yang menjadikan diri ini terus dapat merasakan indahnya tarikan gravitasi bumi yang banyak menyimpan berbagai misteri. Nikmat Islam dan Iman yang menjadi peneduh dikala hati-hati yang telah merelakan jiwanya menjadi bagian pelaku sejarah di fisika. Dan nikmat persahabatan yang bergetar harmonis dan tidak akan berhenti sampai diujung waktu kebersamaan.
Shalawat teruntai salam semoga tersampaikan kepada Rasulullah SAW beserta keluarga dan para sahabatnya, baik yang sudah menjemput syahidnya ataupun yang masih menunggu-nunggu kedatangannya. Semoga kita termasuk insan yang ikut berbaris dalam kelompok yang benar.
BEMJ Fisika layaknya sebuah perahu yang berlayar di samudera lepas. Tak terasa perahu kami pun sudah hampir sampai di pelabuhan terakhirnya. Kami menyadari ketika kami memutuskan untuk ikut berlayar dalam perahu ini, maka kami siap menukar ego pribadi dengan ego sosial dan menukar perhitungan dunia dengan perhitungan langit. Kami pun merelakan jiwa ini dalam tekanan yang  mungkin akan banyak menyita waktu  keluarga, akademik bahkan kebutuhan pribadi tersendiri. Namun hal ini menjadi tantangan yang menarik karena Tuhan tidak mungkin memberikan cobaan yang kesulitannya melebihi kemampuan pribadi tersebut. Maka dengan berlandaskan inilah kami mencoba menjadi pribadi pilihan yang menawan seraya tunduk sujud diatas karang akidah dan terajut indah laksana hamparan pasir putih di pantai. Oleh karena itu kami besitkan dalam hati ini untuk tidak gentar dengan kemiskinan harta melainkan gentar dengan kemiskinan jiwa dan tidak pernah bergeming dari celaan yang lemah jiwa serta tidak pernah takut akan sesuatu yang pasti datang yaitu kematian.