Nasionalisasi
Aset Gas Terbesar di Indonesia, Harga Mati! #RebutMahakam
Kontrak
dengan blok mahakam yang akan berakhir tanggal 31 maret 2017, menuai banyak
sorotan dari berbagai pihak. Banyak kalangan seperti dosen, pakar, mahasiswa
dan berbagai kalangan lainnya berharap, Kontrak Kerja Sama (KKS) yang dilakukan
dengan Total E&P (Perancis) dan Inpex Corporation (Jepang) berakhir dan tata
keloka blok mahakam diambil alih Pertamina. KKS telah memakan waktu yang sangat
panjang, semenjak masa pemerintahan presiden Soeharto di 1967 terhitung hingga
2017, sudah lebih dari 50 tahun asing menguasai kilang gas terbesar di
Indonesia.
Kekeliruan
di atas sangat mendesak diperbaiki melalui perbaikan UU Migas. Namun tanpa
menunggu perbaikan UU, Pemerintah dapat melakukan terobosan dengan segera
menyerahkan blok-blok migas habis kontrak kepada Pertamina. Faktanya, Pertamina
telah menyatakan keinginan dan kemampuan mengelola Mahakam sejak 2009
(20/10/2009). Pertamina telah membuktikan kemampuan meningkatkan produksi
Blok ONWJ yang diakuisisi dari BP tahun 2009, dari 12.000 BPH menjadi 39.000 BPH
pada saat ini (1/10/2013). Karena itu, kemampuan Pertamina tak perlu diragukan.
Bahkan, seandainya Pertamina menyatakan tidak mampu, justru menjadi tugas
Pemerintah memberi dukungan dan fasilitas agar Pertamina mampu mengelola
Mahakam dan mendominasi pengelolaan migas nasional. Namun yang menjadi
kekecawaan rakyat, sikap kontras yang dilakukan pemerintah, menghadang
Pertamina mengelola Mahakam dengan alasan ketidakmampuan SDM, teknis dan
finansial.
Pengelolaan
Blok Mahakam oleh anak bangsa merupakan langkah yang harus segera diwujudkan
pemerintah tanpa perlu banyak pertimbangan, apalagi sampai tunduk kepada
rekayasa dan tekanan asing. Sumber daya migas Blok Mahakam mutlak perlu dimonetisasi
oleh Pertamina.
Mengacu
pada hal tersebut, berikut pernyataan Sikap BEM REMA UPI terhadap aset Blok
Mahakam:
1.
Mendukung Pertamina untuk mengelola secara
utuh Blok Mahakam
2.
Menolak Intervensi asing dalam setiap
pengambilan kebijakan tender Migas
3.
Menuntut Pemerintah untuk Memfasilitasi Pertamina
dalam persiapan pengelolaan Blok Mahakam
Presiden BEM
REMA UPI
Dudi Septiadi
No comments:
Post a Comment