Friday, June 29, 2012

Uang Kuliah Tunggal (informasi)


Berita hangat terkait Uang Kuliah Tunggal ( UKT ) sudah merebak dan menjadi permasalahan yang harus segera diselesaikan dengan bijak. Apakah kemudian ini akan menjadi kebijakan yang harus diikuti semua Perguruan Tinggi Negeri atau akan menjadi kasus abu-abu lagi?

Sebenarnya tujuan mulia  diberlakukan UKT adalah meringankan beban orang tua calon mahasiswa agar tidak membayar dalam jumlah besar ketika awal masuk universitas, dan kebijakan ini sudah disepakati oleh 60 PTN seluruh Indonesia.

Namun ini akan menjadi problematika kembali karena terdapat pro dan kontra didalamnya. Secara pengeluaran finansial ini akan meringankan calon mahasiswa yang masuk ke PTN melalu jalur mandiri, karena bayaran mereka akan disamaratakan dengan mahasiswa yang masuk melalui jalur SNMPTN. Dan ini pun menjadi gejolak di calon mahasiswa jalur reguler, karena harus membayar uang kuliah yang sama besar dengan mahasiswa jalur mandiri (non reguler). Jumlah bayaran ini didapatkan dari penggabungan biaya perkuliahan selama 8 semester (sumbangan pengembangan institusi, Masa Orientasi, SPP, Praktikum, Wisuda, dll) dari jumlah tersebut dibagi 8 semester.

UNJ sebagai satu-satunya universitas negeri di jakarta ini telah mengambil sikap terkait masalah UKT. Ex-IKIP Jakarta ini akan melaksanakan sistem UKT untuk tahun ajaran baru tahun 2012 ini. Bisa dilihat dari daftar biaya yang sudah dikeluarkan pihak UNJ. Ini menjadi dilema yang unik, lantaran Menteri Pendidikan dan Kebudayan (Mendikbud) Muhamad Nuh mengungkapkan, penerapan kebijakan tersebut belum dapat terlaksana karena belum matang. “Tahun ini tidak ada kenaikan SPP di PTN. Untuk penerapan SPP Tunggal semoga tahun depan bisa dilaksanakan,” ujar M. Nuh di UNJ, Rawamangun, Jaktim, Selasa (12/6/2012)

Nuh menyebutkan, pembiayaan PTN berasal dari tiga blok, yakni SPP mahasiswa, dana dari pemerintah, dan kerjasama penelitian.

Dari data itulah M. Nuh mendorong berbagai kampus untuk meningkatkan kerjasama di bidang penelitian. “Perguruan tinggi didorong untuk mendapat reveneu dari kerjasama penelitian. Maka jangan sekali-sekali menaikkan biaya kuliah lewat masyarakat karena akan memberatkan mahasiswa” tuturnya.

Berdasarkan data yang ada, maka bisa disimpulkan bahwa sistem Uang Kuliah Tunggal masih belum bisa diterapkan di kampus. Masih perlu digodok agar lebih matang dan perlu ada sosialisasi intensif terkait hal ini. Karena jangan sampai masalah UKT ini dapat mematikan pendidikan bangsa yang sangat diharapkan dari sektor ini muncul pemdua-pemuda yang intelektual dan visioner dalam membangun bangsa berbendera Merah Putih ini. 

Thursday, June 28, 2012

Press Realese Aksi Tandingan PKMF 12


Bismillahirrahmanirrahim...
Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh

Bukan rahasia lagi jika Indonesia menjadi negara yang sangat diminati untuk dikuras sumber daya alamnya. Sebagai negara penyumbang minyak dunia yaitu 1.023.00 barrel/hari atau sebesar 1.21% dari produksi minyak dunia, menurut data CIA Wprld Factbook. Kemudian data US Geological Survey menyatakan bangsa kita sebagai bangsa penghasil emas terbesar ke-8 dengan 100 ton emas diproduksi pada 2009. Dan bangsa inlander ini pun memiliki sebuah pulau yang mempunyai kandungan material tambang seperti gas alam, minyak bumi, dan pasir kuarsa dalam jumlah besar. Pulau itu berjarak 1.250 km dari Jakarta. Pulau itu adalah pulau Natuna. Di sana tersimpan cadangan gas alam dengan volume sebesar 222 triliun kaki kubik (TCT), gas karbondioksida mencapai 46 TCT. Bukan hanya itu, Natuna juga diselimuti minyak bumi yang banyak. Sumur-sumur off shore yang berada di bagian timur Natuna memancarkan minyaknya. Kekayaan ini menjadikan bangsa ini memiliki cadangan terbesar di ASIA Pasifik.

Namun semua data di atas akan menjadi penghias buku-buku perlajaran semata. Karena esensi dari segalanya telah terenggut oleh perusahaan-perusahaan asing yang cerdik dalam membabat-habis kekayaan alam bangsa ini. Contohnya PT. Freeport yang mengeksploitasi besar-besaran di Papua.
Ataupun perusahan minyak asing hari ini bisa mengelola 88% minyak bumi bangsa ini dengan leluasa. Dan perusahaan asing lainnya yang tak mau kalah dalam mengambil harta rampasan perang negara subur ini.

Dari sebagian data bangsa di atas, maka seharusnya pemerintah khususnya SBY segera menasionalisasi perusahan-perusahaan asing yang selama ini diberi kemudahan mengeksploitasi kekayaan alam Indonesia, seperti minyak bumi, gas, dan tambang lainnya.

Menurut kami sebagai masyarakat peduli aset bangsa, ini menjadikan perusahaan asing untuk mendapat konsensi mengelola kekayaan alam bangsa. Padahal ini akan menjadikan pemerintah mempunyai ketergantungan. Indonesia tidak bisa memnfaatkan kekayaan alam sebesar-besarnya kesejahteraan rakyat.

Maka dari itu kami dari Pemuda Islam Indonesia memberikan pernyataan sikap dalam bentuk 3 GERBANG Bangsa (3 Gerakan Kebangkitan Bangsa), yaitu :

·         Nasionalisasi aset bangsa khususnya di bidang energi, pertambangan, dan industri strategis
·         Optimalkan pengembangan sumber daya alam untuk rakyat
·         Tingkatkan kesejahteraan rakyat



 (fajar)

Tuesday, June 19, 2012

PENDIDIKAN bukan segalanya, tapi segalanya berawal dari PENDIDIKAN


“Pendidikan bisa mengubah arah sejarah bangsa. Pendidikan bisa melahirkan elit-elit yang sadar akan adanya sebuah bangsa dan negara yang merdeka. Elit-elit ini pun sadar bahwa pendidikan juga mampu mengangkat bangsa ini menuju kebahagiaan”
Inilah ungkapan dari Raden Mas Suwardi Suryangingrat atau biasa kita kenal dengan Ki Hajar Dewantara.

Sejajar dengan ungkapan itu, pendidikan hari ini adalah tambang emas yang masih sangat bisa untuk kita gali. Pendidikan menjadi solusi ketika bangsa ini sudah lembam dalam kebingungan. Teringat peristiwa selepas Jepang dihujani bom atom di Hiroshima dan Nagasaki pada tahun 1945, yang mereka lakukan setelah itu adalah mencari guru-guru dan mengirim mereka ke seluruh penjuru dunia untuk mencari ilmu. Kemudian mereka kembali lagi ke Jepang untuk membangun bangsanya, dan hasilnya bisa dilihat sekarang.

Pendidikan bukanlah segalanya, karena tanpa pendidikan pun kita masih bisa menjalani hidup. Namun apakah hidup akan menghormati manusia yang dia sendiri tidak menghormati dirinya sendiri sebagai manusia pemikir?

Pendidikan adalah hak kita sebagai warga negara yang termaktub dalam pasal 31 ayat 1 dan pendidikan juga menjadi kewajiban kita untuk mewujudkan cita-cita bangsa yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 alinea ke-empat. Dari pendidikan, akan muncul reinkarnasi dari Ki Hajar Dewantara yang menempatkan jiwa merdeka sebagai sifat kodrati sang anak yang harus ditumbuhkembangakan melalui pendidikan dan pengajaran. Kemudian muncul tokoh besar layaknya Bung Karno yang mengatakan pendidikan merupakan arena untuk mengasah akal, mempertajam akal, dan mengembangkan intelektualitas.

Bangsa ini butuh pemuda berpemikiran kuat tentang hakikat pendidikan yang sebenarnya. Jika di jaman kemerdekaan para kaum mudalah yang mendesak terlaksananya proklamasi dan menjadikan bangsa ini merdeka, maka tidak salah jika pada jaman ini para pemudalah yang bisa mendesak bangsa ini untuk menjadi bangsa yang kuat merdeka secara keseluruhan.

Berani Berkontribusi untuk Pendidikan !!!

Friday, June 8, 2012

Als Ik de Minister van Onderwijs


“Sekiranya aku Menteri Pendidikan, aku tidak akan menjadikan pendidikan sebagai pasar utama di negeri yang pendidikannya sedang kehilangan jati diri. Sejajar dengan itu, bukan saja terlihat pragmatis, melainkan juga tidak pantas jika masyarakat pribumi dipaksakan untuk mengikuti kebudayaan luar yang merampas kreatifitas, ide dan gagasan untuk memajukan pendidikan di negeri sendiri. Kebijakan untuk mengkomersialisasikan pendidikan saja sudah sangat jelas bertentangan dengan UUD 45 pasal 31 ayat 1 yang berbunyi “setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan”, secara tidak langsung kebijakan ini telah menyekat harapan warga negara yang tidak mampu membayar uang kepada si pemilik sistem pendidikan. Ayo teruskan dikotomi pendidikan itu! Sekiranya aku Menteri Pendidikan. Apa yang membesit perasaanku dan kawan-kawan sebangsaku terutama ialah kenyataan bahwa pendidikan di negeri inlander ini dijadikan pasar taruhan bebas yang menggiurkan padahal bangsa ini sedang butuh sosok pemuda yang pemikirannya bisa menjadi reinkarnasi dari Bapak Pendidikan Indonesia, Ki Hajar Dewantara.

Tuesday, June 5, 2012

GUNUNG MENANGIS TAKUT TERGOLONG BATU API NERAKA


         Pada suatu hari Uqa'il bin Abi Thalib telah pergi bersama-sama dengan Nabi Muhammad S.A.W.
Pada waktu itu Uqa'il telah melihat berita ajaib yang menjadikan tetapi hatinya tetap bertambah kuat di dalam Islam dengan sebab tiga perkara tersebut. Peristiwa pertama adalah, bahwa Rasulullah S.A.W akan mendatangi hajat yakni mebuang air besar dan di hadapannya terdapat beberapa batang pohon.

Maka baginda S.A.W berkata kepada Uqa'il, "Hai Uqa'il teruslah engkau berjalan sampai ke pohon itu, dan katalah kepadanya, bahwa sesungguhnya Rasulullah berkata; Agar kamu semua datang kepadanya untuk menjadi aling-aling atau penutup baginya, kerana sesungguhnya baginda akan mengambil air wudu dan buang air besar."

Uqa'il pun keluar dan pergi mendapatkan pohon-pohon itu dan sebelum dia menyelesaikan tugas itu
ternyata pohon-pohon suda tumbang dari akarnya serta sudah mengelilingi di sekitar baginda S.A.W
selesai dari hajatnya. Maka Uqa'il kembali ke tempat pohon-pohon itu.

Peristiwa kedua adalah, bahawa Uqa'il berasa haus dan setelah mencari air ke mana pun jua namun tidak ditemui. Maka baginda S.A.W berkata kepada Uqa'il bin Abi Thalib, "Hai Uqa'il, dakilah gunung itu, dan sampaikanlah salamku kepadanya serta katakan, "Jika padamu ada air, berilah aku minum!"

Uqa'il lalu pergilah mendaki gunung itu dan berkata kepadanya sebagaimana yang telah disabdakan
baginda itu. Maka sebelum ia selesai berkata, gunung itu berkata dengan fasihnya,
"Katakanlah kepada Rasulullah, bahwa aku sejak Allah S.W.T menurunkan ayat yang bermaksud :
("Hai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu beserta keluargamu dari (seksa) api neraka yang umpannya dari manusia dan batu)."

"Aku menangis dari sebab takut kalau aku menjadi batu itu maka tidak ada lagi air padaku."

Peristiwa yang ketiga ialah, bahawa ketika Uqa'il sedang berjalan dengan Nabi, tiba-tiba ada seekor
unta yang meloncat dan lari ke hadapan rasulullah, maka unta itu lalu berkata,

"Ya Rasulullah, aku minta perlindungan darimu." Unta masih belum selesai mengadukan halnya, tiba-tiba datanglah dari belakang seorang Arab kampung dengan membawa pedang terhunus.

Melihat orang Arab kampung dengan membawa pedang terhunus.
Melihat orang Arab kampung itu, Nabi Muhammad S.A.W berkata, "Hendakl mengapakah kamu terhadap unta itu ?"

Jawab orang kampungan itu, "Wahai Rasulullah, aku telah membelinya dengan harta yang mahal, tetapi dia tidak mau taat atau tidak mau jinak, maka akan kupotong saja dan akan kumanfaatkan dagingnya (kuberikan kepada orang-orang yang memerlukan)." Rasulullah S.A.W bertanya,
"Mengapa engkau menderhakai dia ?"

Jawab unta itu, "Wahai Rasulullah, sungguh aku tidak menderhakainya dari satu pekerjaan, akan tetapi aku menderhakainya dari sebab perbuatannya yang buruk. Kerana kabilah yang dia termasuk di dalam golongannya, sama tidur meninggalkan solat Isya'.

Kalau sekiranya dia mau berjanji kepada engkau akan mengerjakan solat Isya' itu, maka aku berjanji
tidak akan menderhakainya lagi. Sebab aku takut kalau Allah menurunkan seksa-Nya kepada mereka
sedang aku berada di antara mereka."

Akhirnya Nabi Muhammad S.A.W mengambil perjanjian orang Arab kampung itu, bahawa dia tidak akan
meninggalkan solat Isya'. Dan baginda Nabi Muhammad S.A.W menyerahan unta itu kepadanya.
Dan dia pun kembali kepada keluarganya.


ALLAH S.W.T. MENOLAK 1 DOA DARI 3 DOA RASULULLAH S.A.W


'Amir bin Said dari bapanya berkata bahawa : "Satu hari Rasulullah S.A.W telah datang dari
daerah berbukit. Apabila Rasulullah S.A.W sampai di masjid Bani Mu'awiyah lalu beliau masuk ke dalam
masjid dan menunaikan solat dua rakaat. Maka kami pun turut solat bersama dengan Rasulullah S.A.W.

Kemudian Rasulullah S.A.W berdoa dengan doa yang agak panjang kepada Allah S.W.T :

Setelah selesai beliau berdoa maka Rasulullah S.A.W pun berpaling kepada kami lalu bersabda yang
bermaksud : "Aku telah bermohon kepada Allah S.W.T tiga perkara, dalam tiga perkara itu cuma dia
memperkenankan dua perkara sahaja dan satu lagi ditolak.

Aku telah bermohon kepada Allah S.W.T supaya ia tidak membinasakan umatku dengan musim susah       yang berpanjangan. Permohonanku ini diperkenankan oleh Allah S.W.T.

Aku telah bermohon kepada Allah S.W.T supaya umatku ini jangan dibinasakan dengan bencana
tenggelam (seperti banjir besar yang telah melanda umat Nabi Nuh s.a). Permohonanku ini telah
diperkenankan oleh Allah S.W.T.

Aku telah bermohon kepada Allah S.W.T supaya umatku tidak dibinasakan kerana pergaduhan sesama
mereka (peperangan, pergaduhan antara sesama Islam). Tetapi permohonanku telah tidak diperkenankan
(telah ditolak).

Apa yang kita lihat hari ini ialah negara-negara Islam sendiri bergaduh antara satu sama lain,
hari ini orang Islam bergaduh sesama sendiri, orang kafir menepuk tangan dari belakang, apakah ini cantik
kita melihatnya ?