Saturday, March 24, 2012

Risalah Pergerakan Bemj Fisika 2011-2012


Sahabatku, ini adalah risalah pergerakan BEMJ FISIKA yang diri ini rencakan ketika menjalankan amanah di BEMJ, semoga bermanfaat :
Bismillah...
  •   Berpegang teguhlah kepada Allah, karena sesungguhnya sumber dari segala sumber kebenaran adalah Allah Azza Wa Jalla
Lakukan semua kegiatan dengan awalan yang baik (bismillah) dan akhiri dengan penyempurnaan penutup (do’a penutup majelis)

Pantaskan diri ini menjadi pribadi yang kuat dalam mengemban tugas kebaikan yang telah diamanahkan

Seimbangkan antara akademik, kesehatan jasmani, dan yang terpenting ruhiyah yang kuat

  • Pahamilah lingkunganmu sehingga menimbalbalikkan saling memahami antar pejuang kebenaran
Gunakan prinsip saling mengenal, saling memahami, saling tolong-menolong, dan saling medahulukan sesama saudara

  • Bemj Fisika bergerak berlandaskan kebenaran
Gunakan hati untuk mengambil sebuah keputusan, karena fitrahnya hati adalah menerima yang baik dan jika hati merasakan ragu, maka tinggalkanlah urusan tersebut
  
  •   Bemj Fisika merupakan lembaga tingkat jurusan yang sangat menaungi ranah akademik mahasiswa     fisika, jangan campur adukkan ranah ini dengan ranah lain yang kurang mendukung bemj fisika dalam bergerak
Fokuslah pada agenda amal akademik ( Pekan Ilmiah Fisika ), karena agenda inilah yang bisa mengantarkan kita kepada kebahagiaan dipengujung waktu Bemj Fisika. Jaga kemurnian agenda ini, karena agenda ini adalah maskot terbesar dan terindah di jurusan fisika

  •   Kuatkan persaudaraan antar pengurus
Hargai saudaramu, sekecil apapun amanahnya. Karena mereka adalah malaikat kecil yang diutus Allah untuk menemanimu dalam mengarungi bahtera jalan juang kedepan

Hindari perdebatan, walaupun kamu memiliki hak untuk itu dikarenakan pendapatmu lebih baik.

Jangan pernah memaksakan keinginan individu dalam menjalankan amanah, karena Allah hanya akan memberikan yang kita butuhkan bukan kita inginkan

Cintailah saudaramu secara sederhana karena suatu saat dia akan manjadi lawanmu dan Bencilah saudaramu secara sederhana karena sautu saat dia akan menjadi sahabat dekatmu

Tidak dikatakan bersahabat dekat jika belum bisa mencintai saudaramu layaknya mencintai dirimu sendiri
  •   Hindari konflik ringan dalam mengemban amanah, karena itu adalah bisikan dari Syaiton laknatullah yang akan menjadi api dalam sekam dan bisa membakar diri ini jika tidak bisa mengatur emosi
Jika memang permasalah sudah tampak dan membesar, gunakan langkah bijak dalam mengambil keputusan bersolusi yaitu :
-   Isolir masalah dalam ruang lingkupnya, jangan sampai menyebar luas ke lingkungan Bemj Fisika apalagi jika tersebar ke luar lingkungan Bemj Fisika
-    Rangkul pengurus yang masih semangat dalam beramal, jangan sampai permasalahan menghambat kinerja amal

Semoga tidak ada lagi pejuang kebenaran yang saling baku hantam, budayakan tabayun (klarifikasi) langsung ke orang yang bersangkutan

  •   Sesungguhnya musuh nyata bagi kita adalah syaiton laknatullah
  •  

Friday, March 23, 2012

Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan


Pendidik harus memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen pembelajaran, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Kualifikasi akademik yang dimaksudkan di atas adalah tingkat pendidikan minimal yang harus dipenuhi oleh seorang pendidik yang dibuktikan dengan ijazah dan/atau sertifikat keahlian yang relevan sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Seorang pendidik, selain memiliki kualifikasi akademik dan pendidikan profesional juga harus memiliki kompetensi sebagai agen pembelajaran. Kompetensi tersebut meliputi:
•Kompetensi pedagogik;
•Kompetensi kepribadian;
•Kompetensi profesional; dan
•Kompetensi sosial.
Dalam Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 pasal I disebutkan bahwa Pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan. Sedangkan tenaga kependidikan meliputi kepala sekolah/madrasah, pengawas satuan pendidikan, tenaga administrasi, tenaga perpustakaan tenaga laboratorium, teknisi, pengelola kelompok belajar, dan tenaga kebersihan. Selain pendidik, tenaga kependidikan lainnya seperti pengawas dan kepala sekolah juga memiliki standar atau kriteria minimum.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2007 tentang Standar Pengawas Sekolah/Madrasah dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah. Sementara untuk konselor diatur dalam Permendiknas Nomor 28 tahun 2008 tentang Standar Kualifikasi Akademis dan Kompetensi Konselor.
Uraian di atas menunjukkan bahwa tidak sembarang orang dapat menjadi pendidik, kepala sekolah, dan pengawas. Mereka harus memiliki kriteria minimum untuk menjadi pendidik, kepala sekolah, dan pengawas. Dengan cara demikian maka mutu pendidik, kepala sekolah, dan pengawas dapat terjamin.

Pendidik harus memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen pembelajaran, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional (Pasal 28 ayat 1).
1.      Kulifikasi Akademik
Kualifikasi akademik adalah tingkat pendidikan minimal yang harus dipenuhi oleh seorang pendidik yang dibuktikan dengan ijazah dan/atau sertifikat keahlian yang relevan sesuai ketentuan perundangundangan yang berlaku (pasal 28 ayat 2).
a.       ijazah jenjang pendidikan akademik yang harus dimiliki oleh guru atau dosen sesuai dengan jenis, jenjang, dan satuan pendidikan formal di tempat penugasan.
b.      Diperoleh melalui pendidikan tinggi program S1 atau D4

2.      Kompetensi sebagai Agen Pembelajar
Kompetensi sebagai agen pembelajaran pada jenjang pendidikan dasar dan
menengah serta pendidikan anak usia dini meliputi:
a.       Kompetensi Pedagogik
Kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. 
b.      Kompetensi Kepribadian
Kompetensi kepribadian adalah kemampuan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia. 
c.       Kompetensi Profesional
Kompetensi profesional adalah adalah kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkannya membimbing peserta didik memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan dalam Standar Nasional Pendidikan.
d.      Kompetensi Sosial
kompetensi sosial adalah kemampuan pendidik sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orangtua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar.

3.      Sertifikasi
·         Sertifikasi adalah proses pemberian Serdik untuk guru
·         Serdik adalah bukti formal sebagai pengakuan yang diberikan kepada guru sebagai tenaga profesional. 

Air Mata Sang Revolusioner Dunia


Bismillah,.
Allah telah adil dalam menentukan sesuatu, Jika ada sebuah Kehidupan maka akan ada Kematian. Namun, akhir seperti apa yang akan membuat kita termasuk dalam golongan yang tak merugi nantinya. Kisah berikut akan mengantarkan logika kita tentang akhir hidup yang bahagia "Happy ending full barokah". Kisah seorang manusia biasa yang menjadi luar biasa karena di tarbiyah langsung oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala dengan perantara malaikat Jibril. Semoga bisa menjadi cita-cita kita kelak menjelang akhir hidup ini.

Tiba-tiba dari luar pintu terdengar seorang yang berseru mengucapkan salam. "Bolehkah saya masuk?" tanyanya. Tapi Fatimah tidak mengizinkannya masuk, "Maafkanlah, ayahku sedang demam," kata Fatimah yang membalikkan badan dan menutup pintu. Kemudian ia kembali menemani ayahnya yang ternyata sudah membuka mata dan bertanya pada Fatimah, "Siapakah itu wahai anakku?" "Tak tahulah ayahku, orang sepertinya baru sekali ini aku melihatnya," tutur Fatimah lembut. Lalu, Rasulullah menatap puterinya itu dengan pandangan yang menggetarkan. Seolah-olah bahagian demi bahagian wajah anaknya itu hendak dikenang. "Ketahuilah, dialah yang menghapuskan kenikmatan sementara, dialah yang memisahkan pertemuan di dunia. Dialah malaikatul maut," kata Rasulullah, Fatimah pun menahan ledakkan tangisnya. Malaikat maut datang menghampiri, tapi Rasulullah menanyakan kenapa Jibril tidak ikut sama menyertainya.

Kemudian dipanggilah Jibril yang sebelumnya sudah bersiap di atas langit dunia menyambut ruh kekasih Allah dan penghulu dunia ini. "Jibril, jelaskan apa hakku nanti di hadapan Allah?" Tanya Rasululllah dengan suara yang amat lemah. "Pintu-pintu langit telah terbuka, para malaikat telah menanti ruhmu. Semua syurga terbuka lebar menanti kedatanganmu," kata Jibril. Tapi itu ternyata tidak membuatkan Rasulullah lega, matanya masih penuh kecemasan. "Engkau tidak senang mendengar khabar ini?" Tanya Jibril lagi. "Khabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?" "Jangan khawatir, wahai Rasul Allah, aku pernah mendengar Allah berfirman kepadaku: 'Kuharamkan syurga bagi siapa saja, kecuali umat Muhammad telah berada di dalamnya," kata Jibril.

Detik-detik semakin dekat, saatnya Izrail melakukan tugas. Perlahan ruh Rasulullah ditarik. Nampak seluruh tubuh Rasulullah bersimbah peluh, urat-urat lehernya menegang. "Jibril, betapa sakit sakaratul maut ini." Perlahan Rasulullah mengaduh. Fatimah terpejam, Ali yang di sampingnya menunduk semakin dalam dan Jibril memalingkan muka. "Jijikkah kau melihatku, hingga kau palingkan wajahmu Jibril?" Tanya Rasulullah pada Malaikat pengantar wahyu itu. "Siapakah yang sanggup, melihat kekasih Allah direnggut ajal," kata Jibril. Sebentar kemudian terdengar Rasulullah mengaduh, karena sakit yang tidak tertahankan lagi. "Ya Allah, dahsyat nian maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini kepadaku, jangan pada umatku. "Badan Rasulullah mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tidak bergerak lagi.

Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu, Ali segera mendekatkan telinganya. "Uushiikum bis shalati, wa maa malakat aimanuku - peliharalah shalat dan peliharalah orang-orang lemah di antaramu." Di luar pintu tangis mulai terdengar bersahutan, sahabat saling berpelukan. Fatimah menutupkan tangan di wajahnya, dan Ali kembali mendekatkan telinganya ke bibir Rasulullah yang mulai kebiruan. "Ummatii, ummatii, ummatiii?" - "Umatku, umatku, umatku" Dan, berakhirlah hidup manusia mulia yang memberi sinaran itu.

Warnai Dunia dengan Kreasimu,
untuk Sebuah Senyuman Diakhir Hayatmu





“menurut kamu apa fokus utama yg harus diperbaiki di dunia pendidikan saat ini”


bismillah,.berbagi kembali tulisan pribadi yang pernah dibuat sebelumnya, semoga bermanfaat..

Assalamu’alaikum
         Sebuah impian terbesar dari semua negara jika tatanan pendidikannya sudah mencapai tingkat standar atau lebih. Pendidikan merupakan faktor penting dalam pengembangan sebuah negara, dari pendidikanlah pola pikir masyarakat yang madani akan terbentuk. Terlampir dalam Undang-Undang RI tahun 2003 Sistem Pendidikan Nasional terkait arti dari pendidikan,dasar,tujuan serta hal-hal yang berhubungan dengan pendidikan di Indonesia. Menurut undang-undang tersebut  Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,bangsa dan negara.Terlihat dari pengertian di atas, dapat diketahui bahwa pendidikan sangat penting dalam mengkontruksi sebuah negara dalam era kompetensi saat ini. Fungsi dan tujuan dari pendidikan negara kita pun terlampir pula dalam undang-undang tersebut, yakni Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

            Berdasarkan uraian di atas, kita bisa melihat sistem pendidikan di negara kita masih belum maksimal. Tidak hanya satu faktor yang terlibat dalam masalah ini,namun banyak faktor yang mengakibatkan sistem pendidikan kita kurang terlaksana. Mungkin salah satu faktornya adalah dasar dari sistem pedidikan negara ini yang masih sangat menekankan pada titik hasil secara formal. Jika dilihat dari negara-negara tetangga kita, bukan hasil yang ditekankan melainkan psikologi pikiran dari peserta didik yang dilihatnya. Aspek psikologi sangat berhubungan erat dengan proses belajar. Secara logika, seorang peserta didik akan lebih menyukai pelajaran yang dia sukai ketimbang yang tidak disukai. Mereka akan nyaman secara jiwa untuk mempelajari hal-hal yang bisa jadi itu adalah bakat mereka. Dalam UU 20 th 2003 tersirat bahwa pendidikan sebagai sarana pengembangan potensi dirinya. Poin ini seharusnya menjadi acuan negara kita dalam melaksanakan sistem pendidikan yang proporsional. Bukan sistem pendidikan yang berdasarkan keinginan pemerintah dalam mengejar negara-negara maju. Tidak dipungkiri lagi bahwa negara kita sedang mengalami masa tidur yang entah kapan akan terbangun. Bukan berarti kita menunggu ada orang akan membangunkan kita tapi kitalah yang harus bengkit dari masa tidur lelap ini. Perlu diketahui bahwa Tuhan tidak akan mengubah sebuah kaum sampai kaum itu merubah dirinya sendiri.
               Kemudian faktor berikutnya yang menjadi permasalahan klasik yang akan menjadi modern,yakni hak masyarakat Indonesia dalam mendapatkan pendidikan, seperti yang terlampir pada pasal 31 ayat 1 UUD 1945 menyebutkan tiap-tiap negara berhak mendapatkan pengajaran. Dari pasal ini sudah jelas bahwa pemerintah wajib memberikan sarana pengajaran kepada seluruh masyarakat Indonesia tanpa terkecuali. Tapi, apa yang terjadi sekarang layaknya sebuah ungkapan pepatah bijak kacang lupa kulitnya. Pemerintah hari ini telah melupakan bahwa apa yang sudah mereka dapatkan hari ini adalah sinergitas antara pendidikan dan usaha. Pendidikan yang mereka dapatkan sewaktu masih belajar, tak terbayangkan lagi ketika sudah menjadi manusia-manusia berdasi dengan mobil mewah. Pemikiran yang terlintas dalam otak mereka adalah bagaimana caranya negara ini menjadi negara yang maju tanpa melihat aspek-aspek lainnya. Lihatlah hari ini terkait biaya sekolah yang tidak mau kalah dengan harga sembako yang terus naik. Sekarang sekolah menjadi sebuah khayalan bagi rakyat yang kurang memiliki dompet tebal. Sekolah hanyalah untuk mereka yang mau belajar dan mau membayar. Sekolah menjadi hal yang tabu ketika tujuan dari pengajaran saat ini hanyalah privatisasi pendidikan. Maka dari itu perlu adanya penanaman kembali terkait arti penting sebuah pendidikan. (fajar)

Saturday, March 3, 2012

Kontribusi Sepenuh Hati


Bismillah, semoga ketika berbicara kedepannya presentasi hati nurani saya lebih banyak dari pada emosi saya

“Wahai para pejuang kebenaran yang hatinya selalu diselimuti oleh cahaya kebaikan. Hari ini, Tuhan telah memposisikan kita pada sebuah amanah yang bisa kita garap sebagai ladang amal kita kelak. Yakinlah wahai pejuang kebenaran, jika diluar sana masih ada orang yang lebih pantas dalam mengemban amanah ini, maka Tuhan akan memilih mereka ketimbang kita.  Sungguh sudah tidak ada tindakan lain oleh kita sebagai hamba selain membuktikkan bahwa apa yang Tuhan kita putuskan adalah sebuah kebenaran bukan karena rasa iba. Kontribusi nyata adalah harga mati untuk menjual jiwa raga kita kepada Tuhan untuk ditukarkan dengan kenikmatan Jannah-Nya. Oleh karena itu, tidak ada lagi rasa saling benar dalam beramal, tidak ada lagi rasa ingin menggurui dalam bekerja, dan yang ada hanyalah rasa bersatu dalam perbedaan untuk menggapai kemenangan yang hakiki”

Teruntuk sahabat-sahabat ku seperjuangan yang merelakan hatinya lelah dalam tekanan
Teruntuk sahabat ku yang telah menjual jiwa raganya kepada Sang Pemilik Alam Semesta
Teruntuk pejuang kebenaran yang merelakan hidupnya terlumuri agenda amal sosial

Jalan juang ini bukanlah permainan catur yang bisa dimenangkan dengan kesendirian. Jalan juang ini bukanlah adu cepat motor GP yang menunjukkan kecakapannya dalam mengendarai. Jalan juang ini bukanlah keserakahan ego pribadi untuk menggapai kemenangan semu. Ketahuilah, bahwa jalan juang ini layaknya gerbong kereta api yang harmonis bergerak. Selalu ada pihak-pihak yang menjadikannya selalu berjalan dijalurnya. Beratnya beban, tak sanggup untuk pundak ini memikulnya sendiri. Keterkaitan antara satu dan yang lain akan menjadi senjata utama dalam biduk bahtera perjuangan ini.

Teringat sebuah momen pada masa kekhalifahan Umar Bin Abdul Aziz, dimana belum sampai tiga tahun memerintah, seluruh rakyatnya sudah sejahtera keseluruhan. Sehingga semua rakyatnya tidak ada yang mau menerima zakat. Ini adalah sebuah visi besar yang akan dibawa oleh semua pemimpin dalam skala besar maupun kecil. Visi yang besar hanya akan terealisasikan ketika semua elemen pada frekuensi yang sama, satu kepemahaman terkait kesejahteraan yang sama, dan ikhlas dalam berkontribusi hanya untuk menggapai ridho Sang Illahi.

Salam semangat untuk sahabat-sahabat ku yang telah menukar ego pribadi dengan ego sosialnya dan lebih menjadikan perhitungan langit sebagai acuannya dalam beramal daripada perhitungan dunia yang singkat. Jadikan kesempatan yang telah diberikan Tuhan ini sebagai ladang amal yang bisa memberatkan timbangan kebaikan di akherat kelak.

Teruntuk para pejuang kebaikan yang akan menemani diri ini untuk beramal kelak,
Ihsan, Solihun, Gita, Sakti, Dinda, Dedi, Titia, Ghea. Keluarga kecil yang penuh kedamaian ini akan menjadi sandaran ketika jiwa yang lemah ini merasa suntuk. Kemudian teruntuk pejuang-pejuang langit Tank MIPA yang selalu bergerilya dengan kebenaran dan Tahmat Satria Bahari serta ksatria Desa Binaan yang takan lelah mencerdaskan sepenuh hati. Tak lupa para pejuang kebaikan yang hari ini telah ditempatkan disebuah ladang amal dimanapun kalian berada.

Semoga ini adalah awalan dari titik pulminasi kebaikan yang terorganisir kelak dan akan menjadi bagian dari hati yang tak akan terlupakan sampai waktu hidup ini yang telah sampai pada garis akhir menghadap Sang Pemegang Kehidupan.

Warnai Dunia dengan Kreasimu,
Untuk Sebuah Senyuman Diakhir Hayatmu
Salam Pergerakan,
Kontribusi Sepenuh Hati


Fajar Tri Nugroho
Kepala Departemen Sosial Politik FMIPA