Wednesday, December 27, 2017

KETELADANAN kunci Dakwah Keluarga #DailyBlogFTN

home sweet home
Banyak pertanyaan ketika mengisi kajian tentang dakwah kepada keluarga? Kebanyakan yang bertanya adalah aktifis dakwah kampus yang notabennya sedang mengemban amanah kampus. Pertanyaan yang sering disampaikan ini menjadi salah satu indikasi bahwa ada masalah tentang hal ini, padahal baiknya seorang aktifis dakwah dapat seimbang dalam mengajak seluruh orang termasuk keluarga.

Mengenai berdakwah dengan keluarga, maka saya jawab dengan membuka realita yang terjadi di lapangan.

Perlu menjadi perhatian bahwa dakwah kepada keluarga berbeda dengan dakwah kepada masyarakat atau kampus. Keluarga memiliki karakteristik tersendiri, keluarga memiliki ma’rifatul medan yang berbeda dengan masyarakat atau kampus.

Kebanyakan dari kita adalah baik saat menjadi aktifis dakwah kampus tapi belum baik saat menjadi aktifis dakwah keluarga. Bolehlah kita di luar sana menjadi pimpinan perusahaan, ketua lembaga dakwah, atau pimpinan majelis ta’lim. Tapi saat di rumah ingatlah bahwa kita juga bagian terpenting dari mereka. Ingatlah bahwa kita adalah anak dari bapak dan ibu, adik dari seorang kakak, kakak dari seorang adik, atau ayah dari seorang istri dan anak. Kondisi ini sangat berbeda dan menuntut kita untuk bisa semaksimal mungkin di kondisi tertentu. Janganlah kita hebat diamanah luar namun tidak hebat ketika diamanah keluarga.

Detik-Detik Wafatnya Khodijah Istri Tercinta Rasulullah


Sumber poto : google
Siti Khadijah adalah istri pertama Rasulullah. Orang yang pertama kali beriman kepada ALLAH dan kenabian Rasulullah. Orang yang sangat berjasa bagi dakwah Rasulullah dan penyebaran agama Islam.

Siti Khadijah wafat pada hari ke-11 bulan Ramadlan tahun ke-10 kenabian, tiga tahun sebelum Rasulullah hijrah ke Madinah. Khadijah wafat dalam usia 65 tahun, saat usia Rasulullah sekitar 50 tahun.

PERMINTAAN TERAKHIR

Diriwayatkan, ketika Khadijah sakit menjelang ajal, Khadijah berkata kepada Rasululllah SAW,

Aku memohon maaf kepadamu, Ya Rasulullah, kalau aku sebagai istrimu belum berbakti kepadamu.

Jauh dari itu ya Khadijah. Engkau telah mendukung dawah Islam sepenuhnya, jawab Rasulullah

Kemudian Khadijah memanggil Fatimah Azzahra dan berbisik,

Thursday, December 21, 2017

Institut Peradaban untuk Persatuan Umat Islam (workshop kurikulum)

Peserta Workshop Kurikulum kePUIan 
Bandung, 13 November 2017 adalah menjadi tanggal bersejarah bagi organisasi masyarakat Islam yaitu Persatuan Umat Islam (PUI). Dikarenakan pada tanggal tersebut telah diadakan kegiatan Workshop Pengembangan Kurikulum ke-PUI-an. Acara ini diprakarsai oleh Wakil Ketua I DPP PUI yaitu DR. Jaja Jahari, M.Pd.I. yang membidangi ranah Pendidikan DPP PUI dan bersinergi dengan Lembaga Konsultan Pendidikan Institut Peradaban dalam hal pelaksanaannya. Kegiatan ini bertujuan merajut kembalil asa cita mulia PUI sebagai organisasi masyarakat (ormas) Islam yang telah memberikan banyak kontribusi bagi kemajuan bangsa khususnya dalam hal pendidikan.
Kegiatan yang diselanggarakan di Hotel Narapati Indah ini pun dihadiri oleh dari berbagai elemen ormas PUI. Mulai dari jajaran petinggi PUI sampai ranting PUI daerah. Hadir pula Ketua Depan Pertimbangan Pusat, H. Nurhasan Zaidi dan Ketua Dewan Pengurus Pusat KH. Nazar Haris, MBA. Kemudian tak lupa diundang sekolah PUI dari beberapa wilayah seperti Majalengka, Sukabumi, Bogor, Jakarta, Ciamis, dan Cirebon, Tasikmalaya, dan wilayah lainnya.
Dalam suasana yang serius tapi santai, kegiatan workshop ini dimulai pada hari Senin (13/11) pagi dengan sama-sama melisankan kembali Intisab PUI. Hal ini menjadikan landasan alur kegiatan yang terus terintegrasi dengan nilai-nilai Intisab. Kemudian dilanjutkan oleh sambutan oleh DR. Jaja Jahari, M.Pd.I sekaligus memberikan gambaran kepada seluruh peserta yang hadir terkait tujuan kegiatan workshop.

Wednesday, December 20, 2017

Zaman Ini Tidak ada Jihad, Yang ada Fitnah?! (oleh: Ust Farid Nu'man)

Sumber poto : google
Jihad akan terus ada sampai hari kiamat.
Sebagaimana hadits:

وَلَا تَزَالُ عِصَابَةٌ مِنْ الْمُسْلِمِينَ يُقَاتِلُونَ عَلَى الْحَقِّ ظَاهِرِينَ عَلَى مَنْ نَاوَأَهُمْ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ

Dan senantiasa ada sekelompok dari kaum Muslimin yang berperang di atas kebenaran dan selalu menang atas orang yang memusuhinya sampai hari Kiamat." (HR. Muslim no. 1037)


Rasulullah Shalallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda:

 لَا هِجْرَةَ بَعْدَ الْفَتْحِ وَلَكِنْ جِهَادٌ وَنِيَّةٌ وَإِذَا اسْتُنْفِرْتُمْ فَانْفِرُوا

 "Tidak ada lagi hijrah setelah kemenangan (Makkah) akan tetapi yang tetap ada adalah jihad dan niat. Maka jika kalian diperintahkan berangkat berjihad, berangkatlah". (HR. Bukhari no. 2825)

Maka, ini menjadi koreksi siapa pun yg mengaggap jihad sdh tidak ada, yg ada adalah fitnah. Analisa buruk tersebut berangkat dari su'uzh Zhan kpd para Mujahidin.

Apa yang terjadi di Palestina, membebaskan Al Aqsha dari penjajahan Yahudi adalah jihad. Apa yang terjadi di Afghanistan mengusir pendudukan Amerika Serikat di negeri muslim adalah jihad. Jika ada yg mengatakan ini bukan jihad, maka .. entah buat kepentingan siapa mereka berkata seperti itu?

Syaikh Abdul Aziz bin Baaz berkata tentang jihad di Palestina (saya kutip sebagian):

Tuesday, December 19, 2017

Berkah #DailyBlogFTN

Sumber poto : Google
Para guru saat dipesantren dahulu selalu menasehati kita dengan focus utama adalah BERKAH.

Buat apa toh kita hidup kalau tidak dilingkupi oleh berkah.
Ibarat lomba lari estafet, tapi pelari tidak membawa tongkat untuk diestafetkan. Maka yang terjadi adalah tidak diterimakanya kemenangan mereka walau sudah sampai garis finish duluan.
Ibarat permainan sepak bola yang mencetak gol dengan cara membawa bola dengan tangan yang nantinya akan dianulir oleh wasit.

Ya begitu pula hidup
Letih dan lelahnya kita dalam beraktifitas tidak boleh terlepas dari BERKAH.
Semua aspek kehidupan harus terlingkupi BERKAH

Kerja harus BERKAH, kuliah mencari berkah, mengajar mencari Berkah, jadi ketua lembaga mencari berkah, menjadi pengurus harus mencari berkah, menikah harus mencari berkah, suami harus berkah, istri harus mencari berkah, minum, makan, olahraga, menulis bahkan tidur pun harus berkah.

Kemudian bagaimana berkah itu hadir dalam setiap momen kehidupan
Maka hadirkanlah Allah dalam aktifitasnya. Awali dengan Bismillah akhiri dengan Alhamdulillah.
Allah memberikan perintah dan larangan, maka perjuangkan itu sebagai nilai berkah kehidupan.
Taat kepada Allah kemudian Rasul-Nya, dan mungkin aka nada perintah Allah kepada hamba-Nya untuk bagaimana mentaati-Ku adalah dengan cara mentaati makhluk-Ku.

Karena memaknai Islam sebagai agama adalah bersiap diri terhadap intervensi Allah dalam segala lini kehidupan kita.

Ya semua itu adalah untuk BERKAH

“Katakanlah, jika kamu mencintai-Ku, maka ikutilah Nabi Muhammad Shallahu ‘alaihi wassalam” (ali imron : 31)


Billah, Fillah, Lillah

Monday, December 4, 2017

Menanam Semangat, Menebar Ide Demi Berpanen Iman.

Ini adalah hari-hari dimana petani Ide harus lebih giat ke ladang. Menyemai benih, menanam semangat, menebar ide untuk akhirnya Berpanen Iman.

Adakah yang pernah membahas harga Iman? Semahal apakah Ia hingga kisah-kisah sejarah kepahlawanan dalam Islam dengan gagah dan gigih memperjuangkan sesuatu yang tersebut iman.

Nabi Ibrahim As harus berujung pada tungku pembakaran demi mempertahankan Iman. Tak terlepas juga Ismail As putranya yang hampir saja lehernya Putus untuk pembuktian suatu Hal yang tersebut Iman.

Baginda Rasulullah Muhammad Saw sampai mengucur dan mengalir darah mulianya ketika dihardik Bani Thaif.

Rasanya laman ini sangat terbatas untuk mengurai satu persatu kisah perjuangan dalam pembuktian dan perjuangan Iman.

Tersebut dalam QS Ali Imran ayat 91 suatu pendekatan untuk mengetahui harga Iman

إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا وَمَاتُوا وَهُمْ كُفَّارٌ فَلَنْ يُقْبَلَ مِنْ أَحَدِهِمْ مِلْءُ الْأَرْضِ ذَهَبًا وَلَوِ افْتَدَىٰ بِهِ ۗ أُولَٰئِكَ لَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ وَمَا لَهُمْ مِنْ نَاصِرِينَ

Sungguh, orang-orang yang kafir dan mati dalam kekafiran, tidak akan diterima (tebusan) dari seseorang di antara mereka sekalipun (berupa) emas sepenuh bumi, sekiranya dia hendak menebus diri dengannya. Mereka itulah orang-orang yang mendapat azab yang pedih dan tidak memperoleh penolong.

Ayat ini dapat membantu kita memahami nilai konversi Iman dengan alat tukar Emas Sepenuh Bumi. Karena dengan Lugas Allah katakan Mereka yang mati dalam kondisi Kafir tidak bisa menebus bahkan dengan Emas Sepenuh Bumi agar mereka terhindar dari Azab Allah.

Ayah, Bunda dan Pembina Tarbiyah Anak, mari bergegas menyiapkan bahan-bahan pelajaran harian untuk anak-anak kita.

Bersemangat dalam setiap perjumpaan dengan mereka. Siapkan hadiah terbaik untuk setiap keberhasilannya.

Jangan lelah menanam semangat Keimanan dalam hati dan pikirannya. 
Jika Sebesar itu Harga Iman yang akan kita Panen, Rasanya lelah hati dalam mendampingi mereka akan sirna manakala benih-benih keimanan mulai bersemi dalam pikiran, hati dan perbuatannya.

Akhukum Fillah
@muhamadhadikusumah

#kidsZamanNowDaiMasaDepan
#SquadArRasyad