Bismillah,.
Dalam sebuah pasukan,
akan ada banyak pihak-pihak yang terkait didalamnya. Ambilah dua pihak yang
penting yaitu Panglima Besar dimana posisi ini adalah posisi tertinggi dalam
sebuah pasukan dan Prajurit dimana merekalah sebagai penggerak dan pendobraknya
. Keduanya memiliki hak dan kewajiban yang berbeda-beda.
Masuk kepada prajurit. Seorang
prajurit memiliki hak dan kewajibannya tersendiri. Seorang prajurit memiliki
hak untuk mendapatkan bagian yag layak dari harta rampasan perang (ghanimah).
Prajurit juga berhak mendapatkan perlengkapan perang yang sesuai seperti
tombak, panah, baju besi, dan lain-lain. Begitu pula dengan kewajibannya.
Seorang prajurit memiliki kewajiban yaitu taat kepada pemimpinnya, prajurit berkewajiban untuk melaksanakan
perintah pemimpinnya dengan baik. Dan untuk keluh kesah (qodoyah)-nya pun harus
dijaga, seorang prajurit tidak boleh berkeluh kesah kepada rakyat yang
dibelanya, seorang prajurit hanya boleh berkeluh kesah kepada pemimpinnya atau
pihak yang memiliki tingkatan yang sama.
Kemudian untuk seorang
Panglima Besar pun memiliki hak dan kewajibannya tersendiri. Seorang Panglima
Besar memiliki hak untuk mendapatkan gaji yang lebih besar atau mendapatkan
perlengkapan perang yang lebih tinggi tingkatannya seperti pedang terbuat dari
logam mulia, perisai besi dan mungkin mendapatkan pelindung kepada yang terbuat
dari baja. Namun, terkait kewajibannya pun seorang Panglima Besar harus taat
kepada pemimpinnya atau rajanya. Dan untuk masalah keluh kesahnya tidak boleh
disampaikan kepada prajuritnya. Keluh kesahnya hanya disampaikan kepada rajanya
atau jika kita ambil sikap ekstrim, keluh kesah seorang Panglima Besar hanya
boleh diutarakan kepada Tuhannya Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Dari cerita di atas,
terdapat hal yang penting yaitu poin untuk semangat dalam menggapai posisi
terbaik dalam rangka menggapai ridho Illahi.
Yakinlah bahwa setiap
posisi memiliki hak dan kewajibannya masing-masing. Setiap posisi juga akan
menjadi tolak ukur kita dalam beramal. Allah itu Maha Adil, mungkin kita tidak
tahu apakah pahala dari seorang Panglima Besar akan selalu lebih besar dari
pada seorang prajurit atau kebalikannya. Tapi patut kita sadari pula, bahwa
Allah Subhanahu Wa Ta’ala akan memberikan pahala sesuai dengan kadar ikhtiyar
yang dilakukan hambanya. Dengan posisi sebagai Panglima Besar atau pemimpin,
kita akan memiliki kesempatan untuk berikhtiyar lebih dari pada seorang
prajurit dalam menggapai ridho-Nya. Analogi ini pun diperkuat dengan “posisi
seseorang di syurga kelak akan ditentukan dari berapa banyak lembaran Al-Quran
yang dibacanya”. Dari sinilah kita berangkat bahwa gapai dan optimalkan
posisimu dalam beramal. Sekarang mau jadi posisi apa kalian?
Kemudian,...
Apa yang akan terjadi
jika ada seorang Panglima Besar atau pemimpin yang berkeluh kesah kepada
prajuritnya atau rakyatnya? Ini akan memvisualisasikan bahwa pemimpin itu
kurang tegas bahkan bisa dikatakan pemimpin itu lemah jiwa dan hatinya. Mungkin
kita adalah mahluk yang memiliki sifat melankolis dalam diri ini, tapi ini
tidak menjadikan kita sebagai mahluk yang sering mengumbar keluh kesah diri ini
kepada yang lain. Perlu ada menejemen qodoyah yang terarahkan. Intinya dalam
beramal janganlah terlalu sering berkeluh kesah, karena ini akan memperlihatkan
kadar niatmu dalam beramal. Semakin banyak keluh kesah mu, maka kau akan
menjadi mahluk yang cengeng atau lemah. Kuatlah dalam beramal, apapun yang kau
rasakan, yang kau dapatkan, tekanan yang selalu menyertaimu. Tetaplah bersabar karena Allah Suhbahanu Wa Ta’ala akan selalu
bersama kita. Menejemen qodoyah antara Panglima Besar dan Prajurit tentu saja berbeda,
seorang Panglima Besar akan memiliki batasan yang semakin sempit terkait keluh
kesahnya tersampaikan. Bahkan jika kau ingin menjadi mahluk yang kuat, maka
samapaikan keluh kesahmu hanya kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Karena Allah
menerangkan tiga janji kepada orang yang sabar ketika tertimpa keluh kesah,
yaitu : Shalawat dari Allah, Rahmat Allah atasnya, dan hidayah dari Allah.
Kemudian mau jadi posisi apa kalian?
Katakanlah:
"Hai hamba-hamba-Ku yang beriman. bertakwalah kepada Tuhanmu".
orang-orang yang berbuat baik di dunia Ini memperoleh kebaikan. dan bumi Allah
itu adalah luas. Sesungguhnya Hanya orang-orang yang Bersabarlah yang
dicukupkan pahala mereka tanpa batas.
( Az-Zumar {39} :
10 )
Semoga tulisan ini bisa
menjadi pencetus semangat kalian dalam beramal, dan jangan takut akan posisi
yang tinggi karena terdapat ladang pahala sangat luas yang tersembunyi di dalam sebuah
amanah yang besar
No comments:
Post a Comment