Wednesday, July 4, 2012

Mau jadi Panglima Besar atau Prajurit ???


Bismillah,.

Dalam sebuah pasukan, akan ada banyak pihak-pihak yang terkait didalamnya. Ambilah dua pihak yang penting yaitu Panglima Besar dimana posisi ini adalah posisi tertinggi dalam sebuah pasukan dan Prajurit dimana merekalah sebagai penggerak dan pendobraknya . Keduanya memiliki hak dan kewajiban yang berbeda-beda.

Masuk kepada prajurit. Seorang prajurit memiliki hak dan kewajibannya tersendiri. Seorang prajurit memiliki hak untuk mendapatkan bagian yag layak dari harta rampasan perang (ghanimah). Prajurit juga berhak mendapatkan perlengkapan perang yang sesuai seperti tombak, panah, baju besi, dan lain-lain. Begitu pula dengan kewajibannya. Seorang prajurit memiliki kewajiban yaitu taat kepada pemimpinnya,  prajurit berkewajiban untuk melaksanakan perintah pemimpinnya dengan baik. Dan untuk keluh kesah (qodoyah)-nya pun harus dijaga, seorang prajurit tidak boleh berkeluh kesah kepada rakyat yang dibelanya, seorang prajurit hanya boleh berkeluh kesah kepada pemimpinnya atau pihak yang memiliki tingkatan yang sama.

Kemudian untuk seorang Panglima Besar pun memiliki hak dan kewajibannya tersendiri. Seorang Panglima Besar memiliki hak untuk mendapatkan gaji yang lebih besar atau mendapatkan perlengkapan perang yang lebih tinggi tingkatannya seperti pedang terbuat dari logam mulia, perisai besi dan mungkin mendapatkan pelindung kepada yang terbuat dari baja. Namun, terkait kewajibannya pun seorang Panglima Besar harus taat kepada pemimpinnya atau rajanya. Dan untuk masalah keluh kesahnya tidak boleh disampaikan kepada prajuritnya. Keluh kesahnya hanya disampaikan kepada rajanya atau jika kita ambil sikap ekstrim, keluh kesah seorang Panglima Besar hanya boleh diutarakan kepada Tuhannya Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

Dari cerita di atas, terdapat hal yang penting yaitu poin untuk semangat dalam menggapai posisi terbaik dalam rangka menggapai ridho Illahi.

Yakinlah bahwa setiap posisi memiliki hak dan kewajibannya masing-masing. Setiap posisi juga akan menjadi tolak ukur kita dalam beramal. Allah itu Maha Adil, mungkin kita tidak tahu apakah pahala dari seorang Panglima Besar akan selalu lebih besar dari pada seorang prajurit atau kebalikannya. Tapi patut kita sadari pula, bahwa Allah Subhanahu Wa Ta’ala akan memberikan pahala sesuai dengan kadar ikhtiyar yang dilakukan hambanya. Dengan posisi sebagai Panglima Besar atau pemimpin, kita akan memiliki kesempatan untuk berikhtiyar lebih dari pada seorang prajurit dalam menggapai ridho-Nya. Analogi ini pun diperkuat dengan “posisi seseorang di syurga kelak akan ditentukan dari berapa banyak lembaran Al-Quran yang dibacanya”. Dari sinilah kita berangkat bahwa gapai dan optimalkan posisimu dalam beramal. Sekarang mau jadi posisi apa kalian?

Kemudian,...

Apa yang akan terjadi jika ada seorang Panglima Besar atau pemimpin yang berkeluh kesah kepada prajuritnya atau rakyatnya? Ini akan memvisualisasikan bahwa pemimpin itu kurang tegas bahkan bisa dikatakan pemimpin itu lemah jiwa dan hatinya. Mungkin kita adalah mahluk yang memiliki sifat melankolis dalam diri ini, tapi ini tidak menjadikan kita sebagai mahluk yang sering mengumbar keluh kesah diri ini kepada yang lain. Perlu ada menejemen qodoyah yang terarahkan. Intinya dalam beramal janganlah terlalu sering berkeluh kesah, karena ini akan memperlihatkan kadar niatmu dalam beramal. Semakin banyak keluh kesah mu, maka kau akan menjadi mahluk yang cengeng atau lemah. Kuatlah dalam beramal, apapun yang kau rasakan, yang kau dapatkan, tekanan yang selalu menyertaimu. Tetaplah bersabar  karena Allah Suhbahanu Wa Ta’ala akan selalu bersama kita. Menejemen qodoyah antara Panglima Besar dan Prajurit tentu saja berbeda, seorang Panglima Besar akan memiliki batasan yang semakin sempit terkait keluh kesahnya tersampaikan. Bahkan jika kau ingin menjadi mahluk yang kuat, maka samapaikan keluh kesahmu hanya kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Karena Allah menerangkan tiga janji kepada orang yang sabar ketika tertimpa keluh kesah, yaitu : Shalawat dari Allah, Rahmat Allah atasnya, dan hidayah dari Allah. Kemudian mau jadi posisi apa kalian?
  
Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang beriman. bertakwalah kepada Tuhanmu". orang-orang yang berbuat baik di dunia Ini memperoleh kebaikan. dan bumi Allah itu adalah luas. Sesungguhnya Hanya orang-orang yang Bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.
( Az-Zumar {39} : 10 )

Semoga tulisan ini bisa menjadi pencetus semangat kalian dalam beramal, dan jangan takut akan posisi yang tinggi karena terdapat ladang pahala sangat luas yang tersembunyi di dalam sebuah amanah yang besar

No comments:

Post a Comment