Tuesday, July 19, 2016

MANUSIA ITU TERBAGI EMPAT (4) GOLONGAN



Menurut Imam al-Ghazali bahwa manusia itu terbagi menjadi empat (4) golongan:

PERTAMA: رجل يدري ويدري أنه يدري
Rajulun Yadri wa Yadri Annahu Yadri
(Seseorang yang Tahu (berilmu), dan dia Tahu kalau dirinya Tahu).

Orang ini bisa disebut ‘Alim (Orang yang mengetahui). Kepada orang ini yang harus kita lakukan adalah mengikutinya. Apalagi kalau kita masih termasuk dalam golongan orang yang awam, yang masih butuh banyak diajari, maka sudah seharusnya kita mencari orang yang seperti ini, duduk bersama dengannya akan menjadi pengobat hati.

Doa Duduk Diantara dua sujud


*_√ ROBIGHFIRLII_*,
*_√ WARHAMNII_*,
*_√ WAJBURNII_*,
*_√ WARFA’NII_*,
*_√ WARZUQNII_*,
*_√ WAHDINI_*,
*_√ WA’AAFINII_*,
*_√ WA’FUANNII_*

Ketika orang ditanya, “do’a apakah yang paling sering dibaca oleh seorang muslim ?”, 
Banyak yang menjawabnya dengan salah. Begitu seringnya do’a itu dibaca, sehingga ketika sedang membaca do’a banyak yang tidak merasa berdo’a.

Padahal do’a itu sangat dahsyat, mencakup kebutuhan kita di dunia dan akhirat. Dan dibaca minimal 17 kali setiap hari

Do’a itu adalah *_DO’A DIANTARA DUA SUJUD_*, marilah kita renungi maknanya :

*_√ ROBIGHFIRLII_*.
Wahai Tuhan ampunilah dosaku. 
Dosa adalah beban, yang menyebabkan kita berat melangkah menuju ke ridho اللّهُ Dosa adalah kotoran hati yang membuat hati kelam sehingga hati kita merasa berat untuk melakukan kebaikan.

Asal Usul nama Jakarta


Warga Jakarta wajib tahu

Ini diawali ketika Portugis yang diminta dalam perjanjian Tordesilas untuk menjelajah ke daerah timur dengan misi 3G (Gold, Glory, Gospel)

Tahun 1511 datanglah Portugis ke Malaka atau biasa dikenal dengan Maluku yang berasal dari kata _mulk_ berarti raja. Karena di sana terdapat raja-raja Islam yang belum menyatu. Maka dinamakanlah _mulk_ dan ditranslasi menjadi Maluku.

Singkat cerita, terjadi peperangan sengit yang dipimpin oleh seorang Kyai, Ulama Besar memiliki banyak santri. Beliau bernama Ahmad Lusy. Sampai beliau dimatikan ditiang gantung, dan masyarakat sekitar menyebutnya dengan sapaan Kapiten Patimura.

Keluarga Langka

🌀 Yang langka itu…
🌷 Suami 
yang mengerti bahwa istrinya bukan pembantu.
Sadar tak melulu ingin dilayani.
Malu jika menyuruh ini itu karena tahu istrinya sudah repot seharian urusan anak dan rumah.
yang tak berharap keadaan rumah lapang saat pulang karena sadar itulah resiko hadirnya amanah-amanah yang masih kecil.
yang sadar pekerjaan rumah tangga juga kewajibannya.
yang rela mengerjakan pekerjaan rumah tangga karena rasa sayangnya terhadap istrinya yang kelelahan.

Menjaga Ketaatan Selepas Rihlah


Katakanlah (Muhammad), jika mereka mencintai-Ku, maka ikutilah aku (Muhammad)...

Ayat ini menjelaskan bagaimana kita mencintai Allah dengan sebaik-baiknya cinta. Ternyata jika kita ingin mencintai Allah, caranya adalah kita harus mencintai apa yang Allah cintai. Di ayat ini tergambarkan bahwa Allah memerintahkan kita untuk mencintai Rasul-Nya. Karena Nabi Muhammad saw adalah kekasih Allah.
Makna berikutnya ialah, jika kita mencintai Allah maka ikuti Rasul, dan kita harus mengikuti segala yang diperintahkan dan menjauhi yang dilarangkan.

Walau terkadang perasaan manusia muncul dan mengatakan bahwa apa yang diperintahkan tidak sesuai dengan keinginan kita. Atau apa yang dilarang adalah sesuai dengan keinginan kita.

Sehingga tidak heran jika muncul kalimat "banyak orang berani mati untuk Islam, tapi tidak berani hidup bersama Islam"

Sunday, April 17, 2016

2 April 2016


Bukan dari tulang ubun dia dicipta,
sebab memang dia berbahaya jika hanya 
dijadikan sebagai objek sanjung dan puja

Bukan juga dari tulang kaki dia dicipta,
sebab sungguh hina yang menginjak dan memperbudaknya

Tetapi dari rusuk kiri dia dicipta,
Dekat ke jantung hati untuk di cintai
Dekat ke tangan untuk dilindungi

Abadi bukanlah di Dunia
Melainkan Syurga yang kita tuju bersama

FTN & KRA


Monday, February 15, 2016

Ayat-Ayat Kehidupan Bagian 1

Al-Qur’an adalah huda atau petunjuk untuk kita dalam menjalani hidup ini. Semua tentang kehidupan kita tercantum dalam Al-Qur’an, sesuai dengan wasiat nabi sebelum beliau meninggal bahwa berpegang teguhlah kepada Al Quran dan Hadits.

Berikut adalah beberapa ayat yang berkaitan dengan kehidupan manusia. Mulai dari lahir sampai nanti kembali kepada Sang Khaliq. Semoga dengan adanya rangkuman ayat-ayat yang berhubungan kehidupan ini, kita menjadi lebih siap untuk menjalanip hidup, karena sejatinya Al Qur’an adalah sekenario hidup kita yang terbaik.

Silahkan untuk dicatat jika perlu dan semoga bisa bermanfaat untuk semua..

Dimulai jika kita ingin mendambakan anak yang sholeh, maka ayat yang digunakan adalah
Al Araf ayat 189

* uqèd Ï%©!$# Nä3s)n=s{ `ÏiB <§øÿ¯R ;oyÏnºur Ÿ@yèy_ur $pk÷]ÏB $ygy_÷ry z`ä3ó¡uŠÏ9 $pköŽs9Î) ( $£Jn=sù $yg8¤±tós? ôMn=yJym ¸xôJym $ZÿÏÿyz ôN§yJsù ¾ÏmÎ/ ( !$£Jn=sù Mn=s)øOr& #uqt㨊 ©!$# $yJßg­/u ÷ûÈõs9 $oYtGøŠs?#uä $[sÎ=»|¹ ¨ûsðqä3uZ©9 z`ÏB šúï̍Å3»¤±9$# ÇÊÑÒÈ  
189. Dialah yang menciptakan kamu dari diri yang satu dan dari padanya Dia menciptakan isterinya, agar Dia merasa senang kepadanya. Maka setelah dicampurinya, isterinya itu mengandung kandungan yang ringan, dan teruslah Dia merasa ringan (Beberapa waktu). kemudian tatkala Dia merasa berat, keduanya (suami-isteri) bermohon kepada Allah, Tuhannya seraya berkata: "Sesungguhnya jika Engkau memberi Kami anak yang saleh, tentulah Kami terraasuk orang-orang yang bersyukur".

Kemudian jika dalam rentang umur 0 - 2 tahun. Maka agar anak kita memiliki daya imunitas yang kuat, baik dalam mentalnya maka ayatnya adalah
Al Baqoroh ayat 233

Friday, January 29, 2016

Hukum dalam menggerak-gerakan telunjuk saat tasyahud dalam shalat?



=-=-=Berikut narasi kajian oleh Ustadz Adi Hidayat di Mesjid Al Ihsan, Bekasi=-=-=

“Penjelasan tentang meggerak-gerakan telunjuk ketika posisi tahiyat dalam shalat”

Menjadi sebuah perbincangan mengenai hal ini, ada beberapa orang yang berpendapat ketika sedang tahiyat, maka telunjuk harus digerak-gerakan. Tapi ada juga yang berpendapat tidak harus digerakan.
Hal ini termasuk dalam hal yang furu (cabang), bukan pokok dalam agama sikap awalan  yang harus kita pahami adalah, bagaimana menyikapi perbedaan sesuatu yang khilafiyah. Maksud dari khilafiyah adalah sesuatu hal yang masih terjadi perbedaaan antara ulama fiqh, dan hal ini tidak mengapa dengan dasar masih sejalan Al-Qur’an dan Hadits.

Kembali kepada pertanyaan awal, mengenai hal ini ada beberapa hadits yang akan saya cantumkan.

Pertama Muslim No. 913 riwayat Muslim
Kedua At-Tirmidzi No. 296 riwayat Abdullah bin Umar (Ibnu Umar)
Ketiga Wail Bin Hujr yang masyaAllah diriwayatkan dari 12 jalur, ada dalam Kitab Musthafa Al’Adawi dengan Syarah ‘Ilalul Hadits halaman 178-180. Pada hadits ini yang menjelaskan tentang menggerak-gerakan jari telunjuk.

Penjelasan hadits Muslim No 913 dan At-Tirmidzi No 296 :
Dari Ibnu Umar ra. Beliau menyanpaikan “adalah Nabi Shalallahu ‘alaihi wassalam meletakkan telapak tangan yang kanan di paha yang kanan. Kemudian melipat tangannya yang jempol bertemu dengan yang jari tengah. Lalu mengangkat yang jari telunjuk, ketika diangkat beliau berdo’a “ (sanad hadits shahih)

Ini adalah hadits pertama yang menerangkan mengangkat jari telunjuk tanpa menggerak-gerakkannya. Dari hadits ini beberapa ulama berbeda pendapat dalam praktiknya.