Tuesday, November 28, 2017

Berlapis-lapis Makna Cita #DailyBlogFTN

Inilah sejumput kisah inspiratif tim Beasiswa PKPU. Menelisik daerah demi daerah untuk mencari benih mujahid atau pun mujahidah bersenjatakan pena ilmu. Dan setiap  awal pasti ada akhir, maka inilah tahap  terakhir kami bertemu dengan mereka sebelum takdir Allah menngambarkan kita kedepannya. Subang menjadi tempat bersejarah nan elok untuk diingat. Laiknya lagu Kisah Klasik Untuk Masa Depan milik Sehila on 7, kisah penyaluran ini pun manis untuk dikenang setiap saatnya.

Matahari  telah berevolusi banyaknya dan sampailah pada awal Agustus 2016 ini, Senin malam itu (1 Agustus 2016) kami memulai kisah itu, dimulai dari menyiapkan segala berkas administrasi sampai persiapan paket pendidikan yang harus kita ambil pada jam 02.00 dini hari di kantor.

Mobil kami tak ada hentinya dalam bergerak, sesekali saja kami harus sejenak karena ada batasan fisik yang tak bisa kita lewati. Setelah kami beribadah khusyu kepada Allah di waktu shubuh. Kami melanjutkan perjalanan menuju satu wilayah bernama Pabuaran, Subang. Setiap lampu merah menjadi saksi kami dalam mengamban tugas asik ini.

Monday, November 27, 2017

KIDZ Zaman Now by M. Hadi Kusumah

Berdamai dengan KIDS Zaman Now 👋
@muhamadhadikusumah

Para sosiolog membagi manusia menjadi sejumlah generasi diantaranya : Generasi Baby Boomer, Generasi X, Generasi Y atau milenial dan Generasi Z.

Dewasa ini Generasi milenial dan Z terus diteliti, namun referensi yang beredar didominasi kajian tentang preferensi politik, ekonomi dan gaya hidup Generasi Y dan Z tersebut, pun pada akhirnya akan menjadi konsumsi perusahaan Besar terkait pola pemasaran yang tepat kepada mereka.

Dalam laman tirto.id Hellen Katherina Dari Nielsen Indonesia mengatakan, "Generasi Z adalah masa depan" , maksudnya masa depan pasar dunia 😀.

Generasi Z dikenal sebagai generasi yang lebih tidak fokus dari milenial, tapi serba bisa, lebih individual, lebih global, berpikiran terbuka, lebih cepat terjun ke dunia kerja, lebih wirausahawan dan ramah teknologi demikian paparan tirto.id pada tema Selamat tinggal generasi milenial dan selamat datang generasi Z.

Ayah &  bunda serta pembina Anak, menyadari kondisi tersebut tentu pegiat Pembinaan Anak mesti melakukan adjustment yaitu suatu penyesuaian delivery content. Sekali lagi saya katakan penyesuaian delivery content.

Jangan kaget jika anak-anak cenderung tidak bergairah dalam ruang Pembelajaran jika kita masih pakai metode lama atau pendekatan generasi terdahulu.

Setidaknya beberapa hal yang dapat menjadi rekomendasi:

1) mulailah membangun kesadaran Digital Literatur. Upaya untuk mendapatkan informasi yang sedang berkembang di dunia Maya mengingat menurut penelitian anak-anak Generasi Z mengakses informasi sebesar-besarnya dari dunia Maya.

2) lakukanlah kegiatan bersama yang melibatkan sarana dan prasarana media sosial di dalamnya. penelitian menjelaskan bahwa anak-anak lebih cenderung nonton via YouTube ketimbang bioskop maupun TV. Bayangkan jika Kegiatan bersama anak-anak dapat diunggah ke YouTube dan jadi tontonan mereka sendiri atau teman-teman mereka.

3) Zaman boleh berubah namun konten Tarbiyah Islamiyyah adalah Ruh kehidupan anak-anak. Sangat mudah dan besar peluangnya menjalankan seluruh wasail Tarbawi (sarana Pembinaan) yang ramah teknologi dan membangkitkan gairah anak dalam pembelajaran.

#SquadArRasyad
#kidsZamanNowDaiMasaDepan

#KembaliSholeh

Sejatinya kita harus #KembaliSholeh sebelum bertemu dengan Sang Pemilik Jiwa

Sebagaimana Salman Al-Farisi yang mencari jati dirinya dalam kenyamanan beragama sampai akhirnya dia mendapati Islam sebagai pegangan hidup, maka iya pun #KembaliSholeh

Sebagaimana Abdurrahman bin Auf yang hidup serba kecukupan harta, hangat kasih sayang dan cerdas otaknya. Namun hati yang jernih mengantarkan ia #KembaliSholeh untuk beriman kepada Allah dan Rasul-Nya. Sehingga ia menadapat julukan “dipercaya di Bumi dan dipercaya di Langit”.

Sebagaimana Sa’ad bin Abi Waqhas yang hidup terpandang lagi berbakti kepada Ibunya. Namun ia #KembaliSholeh ketika Rasulullah hadir walau keluarganya meminta ia kembali menyembah agama nenek moyangnya.

Yaaa ikhawati fillah
Kita patut #KembaliSholeh sebelum meninggalkan dunia fana ini. Tiada kesedihan paling dalam disaat ruh ini sampai ke tenggorokan namun kondisi kita masih dalam keadaan jauh dari kesholehan.

Semoga Allah memudahkan kita dalam #KembaliSholeh sehingga dapat menjumpai Rasulullah dan para sahabatnya.
Aamiin..