نوم الصائم عبادة ، وصمته تسبيح ، ودعاؤه مستجاب ، وعمله مضاعف
“Tidurnya orang yg berpuasa itu ibadah, diamnya adalah tasbih, doanya dikabulkan, dan amalnya dilipatgandakan.”
Dalam sanad hadis ini terdapat perawi yg bernama Ma’ruf bin Hassan dan Sulaiman bin Amr An-Nakha’i. Setelah membawakan hadis di atas, Al-Baihaqi memberikan komentar, “Ma’ruf bin Hassan itu dhaif, sementara Sulaiman bin Amr lebih dhaif dari dia.”
Dalam Takhrij Ihya’ Ulumuddin, 1:310, Imam Al-Iraqi mengatakan, “Sulaiman An-Nakha’i termasuk salah satu pendusta.” Hadis ini jg dinilai dhaif oleh Imam Al-Munawi dlm kitabnya, Faidhul Qadir Syarh Jami’us Shaghir. Sementara, Al-Albani mengelompokkannya dlm kumpulan hadis dhaif (Silsilah Adh-Dhaifah), no. 4696.
Oleh karena itu, wajib bagi seluruh kaum muslimin, terutama para khatib, untuk memastikan kesahihan hadis, sebelum menisbahkannya kpd Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Kita boleh mengklaim suatu hadis sbg sabda beliau, sementara beliau tdk pernah menyabdakannya. Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah memperingatkan,
إِنَّ كَذِبًا عَلَيَّ لَيْسَ كَكَذِبٍ عَلَى أَحَدٍ ، مَنْ كَذَبَ عَلَيَّ مُتَعَمِّدًا فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنْ النَّارِ
“Sesungguhnya, berdusta atas namaku tidak sebagaimana berdusta atas nama kalian. Siapa saja yg berdusta atas namaku dengan sengaja maka hendaknya dia siapkan tempatnya di neraka.” (H.r. Bukhari dan Muslim)
Semoga Bermnafaat ...
sumber : http://www.konsultasisyariah.com/tidur-waktu-puasa/
sumber : http://www.konsultasisyariah.com/tidur-waktu-puasa/
No comments:
Post a Comment